Halloween party ideas 2015

foto oleh tsts90
Istilah perang di zaman modern ini bukanlah hal baru. Amerika, Inggris, Perancis, Israel, Palestina, beberapa negara di Afrika, beberapa negara di Asia sering dikaitkan dengan perang. Memang di negara-negara inilah terjadi peang. Juga, negara-negara inilah yang terlibat perang. 

Rasa-rasanya perang tidak akan berakhir. Ada yang mengatakan perang merupakan awal dari perdamaian. Tetapi kok sampai sekarang tidak ada perdamaian itu. Di Indonesia saja terjadi perang sana-sini. Konflik terjadi di berbagai daerah. Itu juga masuk kategori perang. Ada yang mengatakan selagi senjata masih diproduksi perang tidak akan berakhir. Jiak demikian, perang akan tetap ada.

Elok nian jika perdamaain tercapai setelah berperang. Perang Eropa dan perang Pasifik memang diakhiri dengan perdamaian. Tetapi, sebelum itu terjadi sudah banyak yang jadi korban. Nyawa manusia banyak yang lenyap begitu saja termakan senjata pemusnah, senjata api, senjata modern.

Padahal tanpa perang pun perdamaian tetap ada. Asal saja ada kesepakatan antara kelompok yang salah paham. Situasi ini memang mengandaikan kelompok ini belum berperang. Tetapi jika sudah berperang agak sulit untuk berdamai. Damai pun bisa datang setelah korban berjatuhan. Damai datang terlambat. Damai juga bisa hanya formalitas di atas kertas. Anak cucu nanti masih akan melanjutkan warisan perang itu.

Lestarikan budaya damai tidak mudah. Apalagi jika damai bukan menjadi budaya. Pada dasarnya memang damai itu merupakan budaya. Sebab, manusia lahir di dunia yang aman, dilengkapi hasil bumi yang melimpah dmei kebutuhan manusia. Hanya saja manusia salah emmanfaatkan semua ini.

Tidak dapat dipungkiri bahwa manusia serakah. Manusia menghabiskan smeua kekayaan alam bumi. Lantas, manusia juga yang akan menderita. Manusia merebut tanah, lahan perminyakan, lahan hasil bumi, dan sebagainya. Dari sini juga muncul perang berkepanjangan. Israel dan Palestina juga merebut wilayah yang diklaim sebagai tanah leluhur. Lantas, tak boleh dipindahtangankan.

Namun, nasib orang berbeda. Ada yang lahir di bumi yang damai, ada juga yang lahir di bumi yang sedang bergejolak. Anak-anak Israel dan Palestina yang lahir pada zaman ini adalah anak-anak yang lahir di bumi konfli. Bumi peperangan. Mereka tidak menikmati bumi yang damai.

Kita berharap Israel dan Palestina menghentikan aksi perang. Biarlah anak-anak Israel dan Palestina menikmati kedamaian di bumi ini.

PA, 22/11/2012
GA

Post a Comment

Powered by Blogger.