Halloween party ideas 2015

foto dari google
DPR kini sedang menyosialisasikan tata cara berpakaian khususnya bagi staf perempuan, untuk berbusana lebih sopan, tanpa menggunakan rok mini di kompleks parlemen ini.

Menurut Wakil Ketua DPR Pramono Anung hal ini merupakan bagian dari pembenahan dalam rangka perbaikan citra DPR. Aturan yang merupakan arahan badan urusan rumah tangga (BURT) kepada sekjen DPR ini ditujukan juga kepada semua staf dan anggota DPR. Jadi, bukan hanya sekretaris dan staf yang diperbaiaki cara berpkaiannya, cara berpakaian anggota DPR juga turut diperbaiki.

Pertanyaannya adalah apakah citra DPR bisa diperbaiki dengan tata cara berpakaian ini?
Bisa diduga bahwa citra DPR kini sedang buruk di mata masyarakat bukan karena stafnya berpakaian seksi tetapi karena masalah korupsi. Jadi, sebenarnya yang perlu dibenah adalah perubahan perilaku korup ini. Meskipun ini tidak dilakukan secara kolektif namun perilaku seorang anggota DPR yang korup bisa merusak citra anggota DPR secara keseluruhan. Citra buruk karena perilaku korupsi memang bukan hanya milik DPR, kaum eksekutif dan yudikatif juga hampir kena.

Daripada sibuk mengurus rok mini di DPR, lebih baik mereka mengubah perilaku korup yang melekat dalam diri beberapa anggotanya. Bukan tidak mungkin giliran berikutnya ada yang tertangkap korup. Pakaian seksi sama sekali tidak akan mengubah perilaku korup. Pakaian seksi juga sbenarnya merupakan bagian dari seni. Memang perludikritisi karena seni juga mengenal tempat. DPR bukan tempat yang baik untuk pameran seni berpakaian seksi.
Sayang sekali bahwa kebiasaan untuk menilai seni dari berpakaian rok mini belum dimiliki oleh sebagian orang sehingga ada interpretasi macam-macam terhadap perempuan berpakaian mini.

Berpakaian sopan memang merupakan bagian dari budaya timur dan budaya bangsa. Salut dengan anggota DPR yang menjunjung tinggi nilai budaya ini. Lebih bagus lagi kalau menjunjung tinggi nilai budaya lain seperti tidak korupsi. Budaya tidak korup inilah yang bisa mengembalikan citra DPR dan membangun kesejahteraan bangsa. Akhirnya, marilah kita semua berubah bukan hanya soal luar (berpakaian seksi) tetapi juga soal dalam (perilaku sehari-hari).

Semoga, dengan pakain yang tidak seksi di DPR, penghuni rumah ini juga tidak mempunyai ‘dompet rancangan UU ’ yang seksi. Jika bisa diselesaikan dengan cepat mengapa harus ditampung di ‘dompet’?


CPR, 6/3/2012
Gordi Afri

Post a Comment

Powered by Blogger.