Jari
jempol adalah jari yang sering dilihat sebagai simbol. Dan, memang hanya jempol
yang sering digunakan untuk mengungkapkan sesuatu. Di sinilah peran jari jempol
sebagai simbol.
Di
facebook ada lambang jari jempol. Lambang ini seirng digunakan. Boleh jadi
karena mudahnya menggunakan lambang ini. Tinggal diklik saja akan keluar
lambang jari jempol. Tetapi, lambang jari ini tidak bisa keluar begitu saja.
Begitu keluar lambangnya, berbagai perasaan pun muncul. Pada umumnya senang.
Siapa yang tidak senang ketika diberi komentar berupa lambang jari jempol di
facebook?
Ada
yang bangga melihat komentar berupa lambang jari ini. Dan memang jari ini
menjadi lambang kebanggann. Kalau saya mengacungkan jari jempol pada teman
saya, itu tandanya dia hebat. Demikian juga sebaliknya jika diacungkan ke
hadapan saya, saya hebat. Dan, tentunya ada rasa bangga setelah acungan itu
ditunjukkan.
Jari
jempol juga sering diartikan sebagai lambang manis. Entah mengapa demikian.
Padahal jari jempol tidak sering dipakai sebagai ungkapan manis. Begitu ada
lambang jari jempol, muncul komenter, terima kasih untuk jari jempolnya yang
manis. Atau, terima kasih untuk jempol manisnya. Benarkah jempolnya yang manis?
Tentu
di sini jangan ditafsir harfiah. Jempol manis tidak berarti jempol itu berasa
manis. Kalau manis, jempol itu bisa dijadikan gula atau pemanis lainnya. Jari
jempol tetap akan menjadi jari dan tidak akan menjadi gula. Dan, jari jempol
tentunya ada yang manis. Jari jempol yang dipelihara dengan baik akan tetap
tampak manis. Kecuali jari jempol saya yang sering bekerja dengan benda kasar.
Jari jempol saya menjadi kasar. Tidak amnis lagi. Tetapi siapa yang peduli
dengan manis-kasarnya jari jempol saya?
Di
dunia nyata boleh saja jempol saya kasar. Tetapi, di dunia maya (facebook) jari
jempol saya yang diwakili lambang jari jempol akan disebut jari jempol manis.
Jadi, yang kasar dalam kenyataan bisa jadi manis dalam dunia maya. Dan, tidak
ada yang akan mempersoalkan ini. Toh, dunia maya tidak sepenuhnya mewakili
dunia nyata. Jadi, tak perlu repot melihat kesamaan antara jempol dan lambang
jempol. Dalam lambang semua dijadikan satu dalam dugaan atau tafsiran.
Jari
jempolku tetap manis dalam dunia maya dan tetap kasar dalam dunia nyata. Jadi,
yang nayata tetap nyata dan yang maya tetap maya. Maya dan nyata tetap beda.
Seperti jempol dan lambang jempol. Keduanya berbeda dan tidak perlu disamakan.
Keduanya tentu bisa dilambangkan. Diberi lambang. Tetapi lambang tidak
sepenuhnya mewakili objek yang dilambangakan.
Salam
jempol manis
PA,
28/6/13
Gordi
Post a Comment