foto oleh Caroline_1 |
Kala itu, setelah diperiksa selama
beberapa hari, saya dinyatakan tidak menderita penyakit apa pun. Saya heran,
tetapi itulah yang dikatakan dokter pada waktu itu.
Lalu??? “Kamu hanya kelelahan,” katanya.
Oke-lah kalau begitu, saya berusaha untuk
tidak boleh berlelah-lelah lagi. Apakah kali ini juga akan seperti itu? Kita
lihat nanti.
Kami masuk di ruang klinik. Ruang UGD RS
ditutup pada hari besar dan hari libur. Kami diterima oleh seorang perawat dan
seorang dokter. Mulailah kami berbincang-bincang dan menanyakan masalah seputar
kesehatan.
Dalam suhu ruangan yang amat dingin itu,
kulit saya yang bersuhu tinggi terasa menggigil. Tubuh bereaksi spontan ketika
suhunya lebih tinggi dari suhu udara di sekitarnya.
Dokter mengukur suhu tubuh saya sementara
teman saya menyelesaikan urusan administrasi. Kemudian saya dipersilakan
mengukur berat badan. Sesaat kemudian, saya disuruh duduk/tertidur lalu
diperiksa bagian tubuh yang terkait seperti badan, lidah, dan tekanan darah.
Setelah itu, kami berbincang-bincang lagi.
Banyak pertanyaan yang diajukan dokter kepada saya. Mulai dari sejak kapan
menderita sakit, apa saja yang dirasakan dan dialami, makanan yang dikonsumsi,
kebersihan lingkungan, pekerjaan (apakah terlalu lelah?), dan sebagainya.
Pertanyaan yang diajukan dokter itu
menyangkut kehidupan harian saya. Apakah tangan saya bersih ketika mengambil
makanan? Apakah baju yang saya pakai ke kampus dalam keadaan bersih? Apakah
saya sudah menyediakan waktu yang cukup untuk bersitirahat?
Soal kesehatan itu tidak terlalu jauh dari
kehidupan harian. Maka, tidak salah kalau dibilang berbicara tentang hidup
sehat itu adalah berbicara soal kejujuran. Kejujuran terhadap lingkungan
sekitar. Sudah bersihkah lingkungan di sekitar kita? Jujur terhadap diri
sendiri. Sudahkah saya bersih baik dalam maupun luar? Jujur dengan makanan yang
dinikmati setiap hari.
Kalau hal kecil ini tidak dikontrol dengan
baik, lama-lama akan menimbulkan bibit penyakit dalam tubuh. Itulah yang sering
dikeluhkan oleh para pasien di rumah sakit. Selidik punya selidik ternyata
biang keladinya hanya hal kecil seperti lupa mencuci tangan, lupa menjemur
pakaian, lupa membersihkan kamar tidur, kamar yang pengap dan jarang masuk
sinar matahari, dan sebagainya.
Belajar dari pengalaman kecil ini, saya
mengajak kita semua untuk mulai memerhatikan kebersihan diri dan lingkungan
kita. Terima kasih untuk mereka yang sudah membudayakan hal ini. Untuk mereka
saya harapkan untuk terus meningkatkan kegiatannya. Untuk yang sedang belajar
menjaga kebersihan, saya mengajak kita untuk tak jemu-jemunya selalu memelihara
kebersihan diri dan lingkungan. Ada godaan untuk melalaikan hal kecil ini
tetapi kita berusaha untuk terus menerus saling mengingatkan.
Kalau KEJUJURAN itu mahal maka KESEHATAN
itu juga mahal. Kita sendiri yang membelinya akan murah. Jangan menunggu rumah
sakit menyumbang obat untuk Anda. Belilah makanan yang bersih dan bergizi dan
jagalah kesehatan Anda. Itulah resep hidup sehat.
CPR, 19/5/2012
Gordi Afri
*Dimuat di blog kompasiana pada 19/5/12
Post a Comment