EKARISTI DI MOL FILIPINA
Salah satu kael di dalam mol di Filipina, FOTO: philconfessionsskel |
Andai Filipina ada di Indonesia, orang Indonesia tidak kesulitan mencari
gereja. Di Indonesia, masih ada yang sulit menemukan gereja. Di Filipina,
gereja ada di banyak tempat. Bahkan di mol pun ada gereja.
Itulah yang terjadi di
Filipina. Saya heran dengan kejadian ini. Tetapi keheranan ini mesti sampai
pada rasa percaya. Tidak akan berhenti pada rasa heran, meski baru tiba di
sini.
Sehari setelah tiba di
Filipina, saya melihat keheranan dan kepercayaan itu. Teman saya dari Brasil
menceritakan fakta yang akan saya lihat. Saya tidak percaya dan hanya merasa
heran.
“Kamu akan melihat gereja
di dalam mol. Kita akan mengikuti misa di sana,” cerita teman saya.
“Hahh????? Gereja di mol? Misa
di mol???” saya tambah heran.
“Yang benar saja??”
“Kamu akan melihatnya
nanti,” jelasnya.
Setelah 5 menit perjalanan,
kami tiba di Mol. Di mol ini akan ada tiga rasa sekaligus. Heran, ingin tahu,
dan percaya. Ketiganya adalah perasaan saya.
Saya tidak habis pikir
dengan kata-kata teman saya. Sambil menyusuri pintu masuk SM City Fairview dan melewati beberapa eskalator, saya merenungkan
kata-kata itu. Apakah benar itu akan terjadi?
Menanjak ke lanti 3,
perasaan saya menuju pada rasa percaya. Gereja tempat merayakan misa ini
benar-benar ada. Dan, tepat saja, gereja itu ada. Berupa sebuah ruang kecil di
lantai itu untuk berdoa. Jika penuh isinya bisa 500 orang. Dan, sore ini lebih
dari 500 umat yang hadir. Di luar gereja, masih ada umat yang duduk berjejer di
kursi.
Tidak seperti saya yang
heran, orang Filipina sudah biasa dengan hal ini. Mungkin karena mayoritas
Katolik, di sini mol pun bisa jadi tempat ibadah.
Menurut teman saya, di 3
mol yang letaknya dekat dengan rumah kami, ada 3 kapel untuk merayakan misa. Rupanya
bukan untuk orang Katolik saja. Di salah satu mol—jelas teman saya—ada gereja
untuk orang Protestan. Ini berarti tempat berdoa ini tidak ekslusif untuk orang
Katolik.
Dan sore ini, kali pertama
bagi saya merayakan misa di dalam mol. Rasanya memang seperti berdoa dalam
gedung gereja. Ada umat, ada gambar 14 perhentian jalan salib, ada anggota kor,
ada Salib, altar, dan mimbar.
Kebijakan untuk menyediakan
satu ruangan doa di mol rupanya muncul sejak lama. Di belakang ini, ada
bunga-bunga bisnis. Orang Filipina suka kunjungi mol. Dalam mol, mereka bisa
berbelanja sekaligus menghindari sengatnya matahari di luar.
Alasan ini yang jadi
pertimbangan pemilik mol. Daripada ke gereja dulu lalu ke mol, lebih baik
hadirkan gereja di mol. Selesai misa, mereka bisa keliling dan belanja di mol. Inilah
yang terjadi sore ini juga.
Berdoa memang bisa dibuat
di mana-mana seperti Yesus mengatakan, “Sebab di mana dua atau tiga orang
berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka,” (Mat 18: 20).
Kapan kita akan berkumpul
dalam nama-Nya?
Quezon City, 4/12/17
Gordi SX
Post a Comment