Halloween party ideas 2015

Photo by Lynn Morag Grace from God like
a candle that become light in the darknes 
Since one week ago, I don’t have the enthusiasm in my life. I do my work very well, but it did as a duty, as an obligation. Really, I feel one moment where I don’t have the enthusiasm of life.

But, I don’t know, suddenly, the God come to me. I know that I avoid from Him. God was coming, but I reject Him. And now, I feel that He comes again to give me the enthusiasm in my life.

For two days, Wednesday and Thursday, 8-9 January 2014, I follow the recollection. This is a time for thanks God. This time is a grace from God. And He comes to me through this time.

I thank God because He comes when I am alone. He becomes my friend. He accompanies me on my way. Thanks God.***

9/1/2014

Gordi


Hari ini, 1 Januari 2014 menjadi hari yang menyenangkan. Bukan sekadar senang-senang, tetapi punya alasan tertentu. Sejak semalam, sebelum pergantian tahun. Saya senang saat kami bermain TOMBOLA. Permainan yang berasal dari Italia dan dimainkan pada masa Natal atau tepatnya malam pergantian tahun.

Saya senang karena saya mendapat banyak hadiah. Saya menang 7 kali. Dan setiap kali menang ada hadiahnya. Dua kali saya mendapat masing-masing dua hadiah. Yang lainnya masing-masing satu hadiah. Ada balpoin keren, makanan-cokelat, jam meja-elektronik, baju kaus, dan sebagainya. Boleh dibilang, saya masuk dalam kelompok 3 besar peraih hadiah. Kami yang bermain berjumlah sekitar 50-60-an.

Permainan ini memang bukan hal baru bagi saya. Sejak tahun 2005 yang lalu, saya kenal permainan ini. Dan kalau dilihat-lihat sejak saat itu, saya selalu mendapat hadiah. Saya ingat persisi, hanya sekali saya tidak mendapat hadiah. Tahun 2007. Tidak satu pun. Yang lainnya selalu ada hadiah. Di Yogyakarta, Bintaro-Tangerang, dan Jakarta, dan setahun terakhir di Yogyakarta, saya mendapat hadiah.

Bukan hanya ini alasan yang membuat saya senang di awal tahun baru ini. Ada juga yang lainnya yang mungkin lebih besar dari ini. Tadi siang, jam 11, saat misa di Gereja Katolik St Kristina (Chiesa Santa Cristina, tulisan aslinya dalam bahasa Italia), gereja di mana saya berkarya setiap hari Selasa dan Minggu, saya membaca bacaan pertama. Pastor paroki mempercayakan saya untuk menjadi pembaca, lector.

Saya senang karena ternyata kemampuan membaca saya sudah mulai bagus. Memang ini kali pertama saya membaca dalam bahasa Italia di hadapan publik besar seperti ini. Umat dan pastor paroki juga senang dan puas dengan kemampuan membaca saya. Saya bersyukur karena bisa menyenangkan diri dan terutama orang lain yang mendengar suara saya saat membaca bacaan ini.
Dua hal ini menjadi alasan saya senang di awal tahun ini. Kiranya ini menjadi pengantar dan juga harapan yang mencerahkan di tahun baru ini. Selamat tahun baru dan semoga tahun 2014 ini menjadi tahun yang meneynangkan dan membahagiakan bagi kita semua.

Salam
1/1/2014

Gordi

Hari ini hari terakhir untuk 2013. Besok, masuk tahun baru, 2014. Sudah pasti banyak orang merayakan atau mengisi hari ini dengan berbagai kegiatan. Seperti, kami di komunitas hari ini, membuat diskusi atas film yang kami tonton semalam. Ini hanya sebuah bentuk kegiatan.

Selain itu, saya melihat teman-teman saya menulis status di facebook untuk mengisi akhir tahun ini. Di Indonesia sana, dan di negara Timur lainnya, lebih cepat waktunya dari kami di dunia Barat (Eropa). Saya menulis ini di sore hari. Di Indonesia sudah malam. Dan tidak lama lagi mereka masuk tahun 2014. Saya ingat beberapa kegiatan di sana yang biasa kami lakukan menjelang tahun baru. Tetapi saya tidak menceritakan itu sekarang.


Beberapa orang menceritakan kegiatan atau pengalaman berkesan selama 2013 ini. Seperti kami juga dalam ekaristi kemarin mengungkapkan perasaan berkesan dalam tahun ini. Ada suka-duka, susah-senang, sulit-mudah, dan sebagainya. Demikian juga saya mengalami pengalaman ini.


Di hari terakhir tahun 2013 ini saya mengungkapkan satu hal saja, untuk tidak menceritakan semuanya, biar tidak panjang lebar. Yang jelas kalau ditanya, seperti pada umumnya para wartawan, apa harapan di tahun baru, saya selalu menjawab, MENJADI LEBIH BAIK DARI TAHUN INI. Jawaban ini selalu muncul dari orang terkenal seperti politisi, agamawan, artis, penulis, dan sebagainya, dalam wawancara akhir tahun. Di The Jakarta Post edisi Sunday, 29 December 2013, juga ada pesan-kesan beberapa orang tokoh yang diwawancarai.

Kali ini saya hanya mengungkapkan rasa syukur saya pada Dia yang emngizinkan saya untuk TINGGAL, MAMPIR, LEWAT, SINGGAH, dan HIDUP di beberapa kota selama tahun 2013 ini. Di Yogyakarta, Jakarta, Makasar, Bali, Labuan Bajo, dan Ruteng, INDONESIA, kemudian di SINGAPURA, ISTANBUL-TURKI, Roma, Parma, Ravena, Bologna, dan Brescia, ITALIA.

Ini salah satu pengalaman berkesan selama tahun 2013 ini. Dalam tulisan ini juga, saya sertakan beberapa gambar untuk menghias mata pembaca selama menyimak tulisan ini. Selamat Natal 2013 dan Tahun Baru 2014. Salam dari Parma, Italia. *Semua gambar dari internet.

31 Desember 2013
Gordi




Powered by Blogger.