foto oleh Brisa Estelar |
Saya dan seorang saudara tua saya baru
saja pulang menghadiri acara di lingkungan tempat tinggalnya. Di sana berkumpul
banyak orang dan acaranya berjalan lancar. Saya tidak membicarakan pertemuan
ini karena sudah jelas bahwa mereka baik-baik saja. Dan, pertemuan ini juga
baik-baik saja.
Saya hanya kagum dengan keluarga sahabat
tua saya ini. Keluarga ini terdiri atas banyak agama (lebih dari satu).
Maksudnya, anggota keluarganya menganut beberapa agama seperti Islam, Katolik,
dan Kristen Protestan. Ibunya beragama Katolik tetapi berasal dari keluarga
Muslim. Salah satu kakaknya yang Katolik menikah dengan seorang Kristen
Protestan. Jadi, istri kakaknya serta anak-anak mereka beragama Kristen
Protestan. Salah satu kakaknya lagi beragama Islam.
Ketika ditanya bagaimana kehidupan mereka
dalam keluarga ini, mereka menjawab baik-baik saja. Tidak ada masalah. Kalau
ada acara keluarga semua anggota keluarga hadir. Berdoa dengan cara
masing-masing. Sedangkan kalau acara adat semuanya menggunakan cara yang sama.
Kalau mereka berkumpul, mereka bercengkarama satu sama lain, mengenang masa
kecil mereka. Tidak ada yang mempersoalkan agama. Ya..satu keluarga banyak
agama tetapi tetap bersatu.
Dari sini bisa disimpulkan bahwa agama
bukanlah alat pemecah kesatuan umat. Berbeda agama tidak menjadi hambatan untuk
berkumpul bersama dalam satu keluarga.
Di Indonesia perbedaan memang tidak bisa
dihindari. Inilah risiko hidup dalam keberagamaan baik agama maupun budaya.
Jalan keluarnya adalah menerima perbedaan itu sebagai bagian dari kehidupan
bersama dan menjadikannya sebagai alat pemersatu. Tidak mungkin saya menolak
perbedaan sebab kehidupan saya diwarnai dengan perbedaan. Dalam perbedaan saya
lahir, tumbuh, dan berkembang.
Andai, rakyat di negeri tercinta,
Indonesia ini hidup harmonis seperti keluarga sahabat saya ini, negeri ini
aman, jauh dari konflik agama, konflik budaya yang akhir-akhir ini mengorbankan
masyarakat luas. Kenyamanan masyarakat terganggu gara-gara isu perbedaan ini.
Sahabatku…terima kasih untuk perjumpaan
malam ini. Keberagaman memberi warna yang indah dalam hidup
bersama.
PA, 24/7/2012
Gordi Afri
*Dimuat
di blog kompaiana pada 24/7/12
Post a Comment