Foto oleh Abdul Adzim Ismail |
Saya bukan pemain
tengah malam. Selama ini saya menulis pada pagi atau malam setelah makan malam. Boleh
jadi kesimpulan saya di atas tidak disetujui oleh kompasioners yang bermain
tengah malam. Merekalah yang lebih tahu daripada saya.
Kalau banyaknya pembaca dianggaps ebagai
keuntungan menulis di kompasiana maka boleh jadi salah satu pilihan posting
adalah tengah malam. Tentu ini hanya salah satu. Cara lain ya dengan menulis
sebagus mungkin, semenari mungkin, seaktual mungkin, dan sebagainya. Ada juga
kompasioners terkenal yang posting kapan saja tulisannya tetap diminati banyak
pembaca. Ini diluar kategori kompasioners tengah malam.
Tetapi kalau dilihat dengan cermat, pemain
tengah malam di kompasiana ini memang maeraup untung banyak. Beberapa tulisan
yang masuk tengah malam menjadi headline atau terekomendasi. Apakah ini sebuah
kecenderungan atau tidak, yang jelas postingan tengah malam itu menjadi
langganan kolom TER. boleh jadi tulisan ini juga masuk kolom TER. Tetapi bisa
juga tidak.
Postingah tengah malam tampaknya menarik.
Banyak kompasioners yang bermain tengah malam. Mungkin karena suasana sunyi
sehingga ide lancar. Atau juga memang sengaja diposting tengah malam. YAng
jelas postingah tengah malam diminati banyak kompasioners. Banyak orang tidur
pada jam-jam seperti ini tetapi banyak kompasioners yang belum tidur. Woao….ini sebuah kehebatan, menulis dan membaca pada
jam-jam nyenyak.
Saya teringat dulu
waktu SMP, belajar malam-malam termasuk melewati tengah malam hanya mau
menikmati sunyinya malam. Suasana sunyi memudahkan otak mencerna pengetahuan.
PAdahal dari sisi kesehatan ada ruginya juga akrena memotong jam istirahat.
Apakah kompasioners yang bermain tengah malam juga menderita kerugian dari sisi
kesehatan? Boleh jadi tetapi mereka pasti puas jika tulisannya bagus, menarik
dibaca banyak orang, bermanfaat bagi orang lain, dan sebagainya.
Selamat malam
PA, 28/7/2012
Gordi Afri
*Dimuat
di blog kompaiana pada 28/7/12
Post a Comment