Halloween party ideas 2015

 Siapa pun pasti mengakui bahwa mengubah (sikap) orang bukanlah hal mudah. Dibutuhkan perjuangan besar. Tak jarang berbagai jurus dicoba, berbagai tantangan dihadapi.

Mengubah orang yang cenderung malas misalnya. Selain ada usaha dari luar, orang tersebut mesti mau berubah. Kalau dari dalam orang tidak mau berubah maka usaha dari luar pun boleh jadi akan sia-sia. Singkatnya mengubah orang mesti dilakukan baik dari luar (bantuan orang lain) maupun dari dalam diri sendiri.

Selain itu, mesti ada keyakinan kuat dari pengubah bahwa perubahan itu merupakan sesuatu yang pasti. Mengubah orang bukanlah usaha tanpa tujuan yang jelas. Mengubah orang malas menjadi rajin merupakan usaha dengan tujuan yang jelas. Perubahan itu akan terjadi asal ada usaha terus menerus. Perubahan itu ibarat batu yang terus menerus ditetesi sepercik air. Batu akan berlubang pada suatu saat karena percikan air itu. Demikian juga dengan diri manusia.

Film Letters to God, dalam pemahaman saya mau menjelaskan tentang perubahan ini. Seorang anak kecil, Tyler, berhasil mengubah sikap seorang pria dewasa, Brady Mc Daniels. Brady yang diperankan oleh SS Jeffrey Johnson dan bekerja sebagai pegawai pos semula memiliki masalah dengan kehidupannya. Ia hidup terpisah dari istri dan anaknya (seorang lelaki). Dalam beberapa adegan film, terlihat bagaimana Brady tidak menghormati hidupnya. Ia kadang-kadang mabuk, menghayal, dan tidak sadarkan diri. Tak jarang kebiasaan ini membuatnya malas dan kurang bersemangat dalam bekerja.

Amat berbeda dengan Tyler, seorang bocah yang berjuang melawan penyakit kankernya. Ia tetap bersemangat meski menderita. Seringkali, Tyler yang diperankan oleh Tanner Maquire, merenung sendiri dalam kesakitannya. Seperti orang sakit lainnya, Tyler hanya bisa memandang langit-langit kamarnya. Kadang-kadang ia menyendiri di kamar perawatan di rumah sakit. Dari permenungannya, ia justru membahagiakan orang lain. Ia menghibur nenek  dan mamanya (Maddy Doherty), juga teman sekolahnya (Samantha) yang kerap kali mengunjunginya.

Bukan hanya itu, Tyler mampu mengubah banyak orang termasuk kakanya sendiri, Ben yang diperankan oleh Michael Bolten. Tyler yang berusia 8 tahun ini memiliki keyakinan yang kuat dan keberanian yang tangguh. Ia yakin Tuhan akan menguatkannya. Tuhan baginya bukanlah orang yang jauh darinya. Tuhan dekat dengan manusia. Jangan heran jika relasinya dengan Tuhan seperti relasi dengan sesama manusia.

Ia tak jemu-jemunya menulis surat kepada Tuhan. Melalui surat-surat  inilah Tyler mengubah banyak orang. Brady yang membawa surat Tyler seringkali kewalahan dengan alamat surat yang ditulis. Ditulis kepada Tuhan padahal Tuhan tidak punya alamat rumah. Brady baru sadar ketika pendeta di sebuah gereja menyarankannya membaca surat itu. Surat Tyler yang semula dikirim ke gereja kini menjadi surat yang bisa mengubah kehidupan Brady. Brady kini berubah. Ia menyesali tindakannya dan mau menempuh jalan baru. Salah satunya adalah berhenti mabuk.

Tyler juga mengajak kakaknya, Ben, yang sering kali marah dengan keadaan Tyler. Ben kerapkali memarahi  ibunya. Ben tampaknya kehilangan sosok seorang ayah yang bisa membimbingnya. Cinta kasih yang semestinya ia dapatkan justru hilang begitu saja karena sang ayah sudah meninggal. Adegan menarik ketika Tyler mengajak Ben ke pendopo rumah bagian atas. Mereka memandang langit yang indah di malam hari. Saat itulah sang adik mengajak sang kakak menulis surat kepada Tuhan. Kakaknya terharu lalu memeluk erat adiknya.

Dalam kelemahan Tyler berusaha bangkit dan menghibur banyak orang. Usahanya mengubah banyak orang amat sederhana. Hanya dengan menulis surat kepada Tuhan. Itulah salah satu bentuk relasi dengan Tuhan. Banyak orang membaca surat Tyler kagum dan kaget setelah tahu bahwa Tyler hanyalah seorang bocah yang menderita kanker. Keterbatasan fisik tak membuatnya ragu untuk berbuat baik bagi sesama.

Doa dan keinginan untuk berubah berjalan bersama. Akankah doa kita mampu mengubah kehidupan orang di sekitar kita? Kalau doa seorang sakit saja bisa, mengapa doa kita tidak. Hanya dibutuhkan kemauan yang kuat dalam berdoa. Mengubah kehidupan orang tidak harus dengan kekuatan fisik. Kekuatan doa juga bisa. Di situlah letak kerendahhatian seorang Tyler. Usaha untuk mengubah orang pun menjadi usaha yang pasti. Mari belajar dari Tyler.



Genre: Drama
Pemain: Robyn Lively, SS Jeffrey Johnson, Maree Cheatham, Maguire Tanner, Christopher Michael Bolton, Madison Bailee, Ralph Waite
Sutradara: David Nixon
Distributor: Vivendi Entertainment
Eksekutif Produser: Tom Swanson
Produser: David Nixon, Cameron "Kim" Dawson
Penulis: Doughtie Patrick, Art D'Alessandro, Sandra Murah, Cullen Douglas
Durasi: 110 Menit


Cempaka Putih, 17/11/2011
Gordi Afri

Post a Comment

Powered by Blogger.