Malam Paskah tahun ini agak unik. Suasananya
unik. Siang harinya, saya memohon pada Tuhan agar cuacanya cerah. Bukan asal
mohon. Kalau cerah banyak umat yang datang. Sebaliknya kalau hujan, banyak umat
enggan datang. Lebih baik tinggal di rumah dariapda repot ikut misa malam
paskah. Meski malam Paskah menjadi kesempatan emas buat kelompok Katolik napas.
Natal dan Paskah.
Permohonan saya semula menjadi nyata.
Saya ikut misa malam Paskah di Gereja Katolik St Yohanes Rasul, Pringwulung
pada pukul 17.00. Suasananya cerah. Banyak umat yang datang. Gereja penuh. Tenda
di luar juga penuh. Saya pun senang. Saya tiba lebih dulu di gereja, pukul
16.30.
Sauasana ini berlangsung hingga
menjelang acara komuni. Sekitar pukul 20.00. Setelah misa suasana berubah. Hujan
lebat turun. Saya pun kaget. Banyak umat seperti saya, kaget.
Kami tidak bisa langsung pulang. Kami
lupa membawa mantel. Teman-teman saya yang naik sepeda onthel juga lupa membawa
mantel. Hemmm mungkin tepatnya enggan bawa mantel. Gengsi tinggi. Tidak mau
repot. Toh suasana sorenya cerah. Tak menyangka kalau akan hujan juga.
Saya menunggu selama 45 menit. Hujan tidak
reda juga. Saya duduk di lantai dasar, tempat banyak anak muda duduk-duduk. Hujan
tak reda juga. Saya naik ke lantai atas. Di depan gereja banyak umat berkumpul.
Menunggu jemputan, menunggu hujan reda, dan sebagainya. Ada yang sekadar cerita
juga.
Saya menuju tempat parki motor. Percuma
tunggu lama, toh hujannya tak reda juga. Saya ambil motor dan pulang.
Hujan lebat speanjang perjalanan. Menggigil.
Untung saja kepala ditutup helm. Tetapi baju dan celana basah. Ini yang bikin
dingin.
Ah malam Paskah tahun 2013 ini
merepotkan saja. Menjelang kelar misa baru hujan. Saya tidak tahu bagaimana
dengan umat yang ikut misa berikutnya pukul 21.00. Mungkin berkurang atau entah
tak takut hujan.
Mungkin hujan ini seperti hujan
kemarin sore. Tuhan mau menguji umat. Apakah berani menerobos hujan atau ambil
enaknya saja, tidur-tiduran di rumah. Bersyukurlah mereka yang punya mobil dan
bisa dipakai untuk antar-jemput ke gereja. Saya yang naik motor juga bersyukur.
Tuhan mengizinkan saya mengikuti misa dengan senang hati. Sebelum turun hujan. Kalau
hujan sebelum misa, mungkin saya tidak ikut misa di paroki. Terima kasih tuhan.
Selamat Paskah 2013.
PA, 4/4/13
Gordi
Post a Comment