Manusia adalah makhluk perantara. Bukan
seperti perantara antara manusia dan Tuhan yakni Yesus. Tetapi, makhluk
perantara yang artinya berada di antara. Manusia bukan saja Kaisar yang
berkuasa tetapi juga Tuhan yang juga berkuasa. Manusia memang berkuasa seperti
Tuhan dan Kaisar tetapi manusia juga bisa berada di antar kuasa.
Manusia perantara inilah yang kini
marak di dunia modern. Kata-kata sang guru, berikan pada kaisar yang menjadi
hak kaisar. Sebaliknya, berikan pada Tuhan yang menjadi hak Tuhan. Manusia dihadapkan
dengan dua pilihan ini. Seperti pertanyaan sang penjebak, manakah yang
diperbolehkan? Pertanyaan ini betul-betul menjebak. Dan, manusia pun sering
terjebak. Pilih kaisar atau Tuhan?
Pilih kaisar berarti lupa akan Tuhan. Dia
menyembah kaisar dan tidak menyembah Tuhan. Tokoh agama kalah pamor dengan
tokoh kaisar. Penguasa duniawi lebih berkuasa daripada penguasa surgawi. Pilih Tuhan
berari lupa kaisar. Padahal kekuasaan kaisar nyata di dunia ini.
Karena pertanyaan menjebak, manusia
juga ikut terjebak. Ada yang terjebak dalam kuasa Tuhan sampai lupa sesama. Ada
juga yang terjebak dalam kuasa kaisar sampai lupa Tuhan yang mencintai dan
mencipta. Manusia kini berada dalam jebakan itu. Jebakan itu membuat manusia
tidak menyembah Tuhan dan tidak menyembah kaisar. Manusia berada di antara. Antara
Tuhan dan kaisar.
Jawabn bijak kiranya menjadi pegangan.
Dan siapa yang berpegang di sini tidak akan berat sebelah. Jawaban itu membawa
manusia pada rasa nyaman. Manusia nyaman memerhatikan yang manusiawi (kaisar)
dan nyaman pula memerhatikan yang surgawi (Tuhan). Manusia mencintai sesama dan
Tuhan.
Inilah manusia ideal yang bisa
menghadapi pertanyaan sang penjebak. Manusia terjebak tetapi bisa menjebak
penjebak. Manusia punya kuasa seperti pertanyaan penjebak yang menggiring
manusia pada pilihan menyembah dua penguasa.
Pilih mana kita sekarang? Kita berada
di antara. Saat tertentu kita memang mesti memilih Tuhan dan saat lainnya kita
memilih kaisar. Bukan menyembah keduanya. Lebih baik menyembah Tuhan saja. Tetapi
jangan lupa memerhatikan yang duniawi di mana kita hidup. Itulah persembahan
untuk kaisar. Untuk Tuhan kita menyembah, untuk kaisar kita memerhatikan.***
PA, 4/6/13
Gordi
semua gambar dari google
Post a Comment