P. Augusto Luca, SX |
Saya mengenalnya tidak langsung lewat buku-bukunya. Sekarang mengenal langsung dan bertatap muka dengannya. Kadang-kadang berbincang-bincang soal buku-buku yang ditulisnya. Bahkan satu hari, dia mengajak saya ke kantornya dan menghadiahi saya sebuah bukunya tentang Tibet.
Pagi ini, saya meneleponnya, “Buon giono, Tanti Auguri”.
“Buon giorno, grazie, Dio ti benedica”, balasnya dengan nada semangat.
Begini terjemahannya:
“Selamat pagi, selamat ulang tahun.”
“Terima kasih, semoga Tuhan memberkatimu”.
Nada suara anak muda meski fisik tua. Dua tahun lagi mencapai satu abad, 100 tahun. Semangatnya untuk menulis masih ada. Dunia menulis rupanya bisa perpanjang umur. Mau juga tuuuuu.
Post a Comment