Halloween party ideas 2015

gambar dari internet
Menulis itu ibarat makan. Maksudnya, makan sendiri. Bukan disuap. Makan selagi bisa makan sendiri. Kalau sudah tua nanti, tidak bisa makan sendiri lagi. Butuh perawat atau pembantu atau tukang suap. Belum lagi menu makan harus diatur. Tidak bisa makan menu orang muda yang hampir semua jenis makanan bisa dimakan.

Ibarat makan, menulis itu mesti dilakukan terus menerus. Menulislah sampai tangan tidak bisa menulis atau mengetik lagi. Menulislah sampai tidak ada ide lagi. Menulislah sampai tidak bisa menulis lagi. Menulislah sampai otak tidak berfungsi lagi. Kalau otak masih mampu menghasilkan ide, tulisalah.

Dengan rajin menulis, otak juga sebenarnya bekerja dan bahkan menjadi lebih muda lagi. Ibarat mobil yang mesinnya bekerja terus, otak juga akan berfungsi baik jika terus menerus diasah. Jangan jadikan otak terus kaku tanpa kegiatan berpikir. Otak itu tidak seperti mobil yang terus diparkir. Mobil yang terus menerus diparkir saja—kata teman saya yang ahli mesin mobil—dengan sendirinya akan cepat rusak. Otak memang bukan mobil tapi cara kerja otak lebih kurang seperti mesin mobil. Semakin sering digunakan, kemampuannya semakin tajam untuk berpikir.

Menulislah sampai tidak bisa menulis lagi. Seorang sahabat saya sampai umurnya mendekati satu abad masih bisa menulis. Tahun lalu dia menerbitkan buku baru. Saya selalu kagum ketika berdialog dengannya. Umurnya tua tapi otaknya masih seperti otak anak muda yang pintar. Saya selalu mengodanya untuk berbagi cerita. Diumpan dengan pertanyaan seputar menulis buku atau membuat artikel. Dia dengan senang hati berbagi cerita. Ini pertanda otaknya bekerja dengan baik. Demikian juga dengan hobinya menulis artikel. Ucapannya tidak sejelas dulu lagi, tapi alur pikirannya masih bagus. Ini pertanda orang yang sering tulis, sudah terbiasa berpikir logis. Otak yang terbiasa berpikir logis memang akan terus menerus berpikir logis. Otaknya akan mengarahkannya mencari alur pikiran yang baik. Kemampuan analisnya bagus.

Pertandingan Barcelona melawan  Bayer Muncen baru saja selesai. Beberapa teman yang suka sekali sepak bola memberi banyak komentar. Mendukung pemain ini pemain itu, mengkritik itu dan ini,, dan sebagainya. Ini juga bagian dari cara berpikir. Mereka sebenarnya sedang berpikir, mencari tak tik yang pas. Dan, dalam pertandingan ini, tak tik ini dipelajari betul-betul oleh Mesi yang mencetak gol dua kali dan oleh Newmar yang menambah satu gol hingga menjadi 3-0.

Kalau mau terus menerus menulis, ambillah ide dari pertandingan ini. banyak hal yang bisa dikupas. Mulai saja dengan ide besar, Barcelona menang dan Bayern kalah. Tarik ulasan dan analisis kesana kemari dan jadilah sebuah tulisan. Ini bukan guru menulis. Bukan pula sedang menggurui. Hanya berbagi pengalaman saja.

Salam menulis.

PRM,6/5/15
Gordi

Post a Comment

Powered by Blogger.