FOTO, media.iyaa.com |
Aku
mau pergi ke seberang. Aku ingat di dunia lain, masih ada kehidupan yang lebih
baik. Aku ingin tinggal di dunia itu. Negeriku—seperti aku—mungkin mengimpikan
itu juga. Sayang, negeriku masih jauh dari impian itu. Mimpi memang asyik
tetapi kenyataan itu lebih asyik. Hidup di alam mimpi itu membuat kita
beterbang ke mana saja meski tak bersayap. Namun, hidup di alam kenyataan juga
tak kalah menariknya.
Aku
berlari mengejar keindahan hidup itu. Aku ingin bergembira, tertawa, tenang,
nyaman, seperti mereka. Ya, aku lihat mereka berbeda dengaku. Kulitku hitam dan
rambutku keriting. Mereka putih dan rambutnya lurus. Mata mereka juga bening
dan biru. Mataku hitam dan penuh bercak. Mataku memang sering berdebu. Debu
akibat letusan di sana sini. Debu akibat bom yang memborbardir bangunan tinggi
di negeriku ini. Mungkin karena itu, mataku tidak seperti mereka. Mungkin
karena itu, kulitku tidak seperti mereka. Mungkin karena mata mereka sering
melihat keindahan alam, sehingga tampak bening dan biru. Tapi, apakah mataku
tidak bisa menjadi seperti mata mereka itu? Mungkin itu terlalu sulit. Tapi,
aku mau coba. Aku ingin agar mataku juga bening seperti mereka. Kulitku mungkin
sulit menyamai kulit mereka. Aku ingin pergi menikmati kehidupan seperti yang
mereka miliki. (bersambung)
PRM,
11/5/15
Gordi
*Didedikasikan untuk imigran dari
negara-negara Afrika yang mencari kehidupan yang lebih baik, di Benua Eropa.
dari postigan di kompasiana, PINGIN HIDUP BAHAGIA SEPERTI MEREKA
Post a Comment