Malam
Minggu kadang-kadang jadi ajang kejujuran. Antara cowok dan cewek. Buat janjian
lalu buktikan. Kalau tidak tepati, ada banyak hujatan. Yang paling sering
adalah ungkapan ingkar janji.
Saya
ingat waktu di Jakarta. Sering buat janji dengan teman-teman. Mau main futsal
di lapangan Monas pada malam Minggu. Janji dengan kelompok lawan main. Saya dan
teman-teman sekelompok selalu kompak. Kelompok lawan kadang-kadang berganti.
Yang kalah biasanya enggan bertanding pada minggu berikutnya.
Hal
kecil tetapi bermanfaat menurut saya. Meski kami hanya bermain tuk berolahraga,
di dalamnya ada banyak hikmahnya. Kami berlatih jujur, dalam perjanjian dan
permainan. Kami juga dilatih untuk kompak. Bukan kemenangan yang dicari sesungguhnya.
Tetapi, perjuangan.
Main
futsal merebut uang yang nilainya hanya 3 botol aqua besar. Bagi kami ini
sungguh perjuangan hidup-mati. Kalau kalah tidak minum air. Kalau menang siap
minum sepuasnya.
Saya
ingat pengalaman ini. Malam ini saya buat janji dengan teman saya. Kami
membatalkannya meski teman saya sudah siap. Dalam perjanjian memang tidak
ditentukan waktu bepergian tetapi rupanya dia siap malam ini. Saya jujur
mengatakan, lain kali saja.
Malam
Minggu ini menjadi ajang kejujuran. Bukan hanya antara cowok dan cewek. Tetapi
untuk siapa saja yang buat janji. Mau dipercaya dan dinilai jujur? Tepatilah
janji itu. Kalau tidak, Anda akan dicap ornag yang ingkar janji. Label yang
tidak mengenakkan.
Selamat
bermalam minggu.
PA,
9/3/13
Gordi
Post a Comment