Kau….kau…kau
Tampak kasar
Memang mukamu kasar
Adakah hatimu kasar juga?
Tampak kasar
Memang mukamu kasar
Adakah hatimu kasar juga?
Aku piker ya
Muka saja kasar
Apalagi hatinya
Luar dalam kasar
Muka saja kasar
Apalagi hatinya
Luar dalam kasar
Tapi benarkah demikian?
Benarkah yang di luar itu mewakili yang di dalam?
Benarkah yang dalam itu diwakili yang luar?
Benarkah demikian?
Benarkah yang di luar itu mewakili yang di dalam?
Benarkah yang dalam itu diwakili yang luar?
Benarkah demikian?
Daripada bertanya lebih baik menyaksikan
Tak dimungkiri mukamu kasar
Tapi rupanya hatimu lembut
Muka rupanya tidak sepenuhnya mewakili hati
Tak dimungkiri mukamu kasar
Tapi rupanya hatimu lembut
Muka rupanya tidak sepenuhnya mewakili hati
Demikian jika mukamu halus
Tidak sepenuhnya mewakili hatimu
Boleh jadi muka halus
Tapi hati kasar
Tidak sepenuhnya mewakili hatimu
Boleh jadi muka halus
Tapi hati kasar
Dan memang mukamu yang kasar
Tidak sepenuhnya mewakili hatimu yang lembut
Kau tampak kasar
Tapi kau sigap membantu kala kubutuh sesuatu
Tidak sepenuhnya mewakili hatimu yang lembut
Kau tampak kasar
Tapi kau sigap membantu kala kubutuh sesuatu
Kau kasar tapi perbuatanmu lembut
Kau sigap kala ada orang tua hendak menyeberang jalan
Kau angkat kursi rodanya
Kau lambaikan tangan per tanda menghentikan mobil
Kau sigap kala ada orang tua hendak menyeberang jalan
Kau angkat kursi rodanya
Kau lambaikan tangan per tanda menghentikan mobil
Inilah cermin hatimu yang lembut
Yang tidak tampak dalam mukamu
Jadi, aku tidak bias menipu melihat mukamu yang kasar
Dan tidak bias menipu melihat hatimu yang lembut
Yang tidak tampak dalam mukamu
Jadi, aku tidak bias menipu melihat mukamu yang kasar
Dan tidak bias menipu melihat hatimu yang lembut
PRM, 4/9/2013
Gordi
Gordi
Post a Comment