Kasur hangat sang penyabar
Di atasmu ku tak sadarkan diri
Sepanjang malam nan dingin
Sekadar membuang kelelahan seharian
Di atasmu ku tak sadarkan diri
Sepanjang malam nan dingin
Sekadar membuang kelelahan seharian
Kasur hangat nan empuk
Di atasmu kumerasakan keempukanmu
Aku terperangkap dalam keempukanmu
Sampai-sampai ingin berlama-lama denganmu
Di atasmu kumerasakan keempukanmu
Aku terperangkap dalam keempukanmu
Sampai-sampai ingin berlama-lama denganmu
Memang kau dan aku jadi satu
Kala malam datang hingga pagi datang
Hanya kau dan aku yang tahu
Tapi juga hanya aku dan kau yang tidak tahu
Kala malam datang hingga pagi datang
Hanya kau dan aku yang tahu
Tapi juga hanya aku dan kau yang tidak tahu
Betapa tidak, kala ku terlelap
Dan kau memberiku kehangatan
Aku tak sadar lagi Aku tak tahu lagi
Apa yang terjadi
Dan kau memberiku kehangatan
Aku tak sadar lagi Aku tak tahu lagi
Apa yang terjadi
Aku kira kau juga tak tahu
Aku mengapakan dikau
Dan dikau mengapakan daku
Tapi aku dan kau sama-sama puas
Aku mengapakan dikau
Dan dikau mengapakan daku
Tapi aku dan kau sama-sama puas
Aku dan kau sama-sama saling beri
Kau beri keempukan padaku
Dan aku pun jadi terlelap
Di atas keempukanmu
Kau beri keempukan padaku
Dan aku pun jadi terlelap
Di atas keempukanmu
Dan aku pun beri waktu untukmu
Waktu untuk merebah di atasmu
Sekadar ingin menyatu denganmu
Sepanjang malam nan dingin
Waktu untuk merebah di atasmu
Sekadar ingin menyatu denganmu
Sepanjang malam nan dingin
Prm, 6/12/13
Gordi
Gordi
*Pernah dimuat di blog kompasiana-fiksi
Post a Comment