SUASANA PENTEKOSTA DI PARMA TAHUN 2016
FOTO: di sini |
Pentekosta kali ini agak unik. Ini hanya terjadi pada
2016 ini selama saya mengikuti 3 kali pentekosta di kota Parma. Boleh jadi
keunikan ini muncul karena saya sudah pindah tugas di paroki yang baru.
Pentekosta adalah perayaan untuk mengenangkan Roh Kudus
yang hadir di antara para murid. Dirayakan tepat 50 hari setelah pesta paskah.
Sebelum pentekosta ada 1 pesta lagi yakni pada 40 hari setelah paskah. Namanya
pesta kenaikan Yesus ke surga. Pesta pentekosta masih terkait dengan pesta
kenaikan itu. Logikanya sederhana saja. Yesus naik ke surga (hari kenaikan, biasanya dirayakan pada hari Kamis, 40 hari)
dan Roh Kudus turun atas para rasul (penta-e
artinya 50, 50 hari). Yesus naik ke surga tetapi Dia tidak meninggalkan
para rasul sendirian. Dia mengirim Roh Kudus, parà klito, untuk menemani mereka. Perpisahan Yesus dengan para
rasulnya memang meninggalkan kesedihan. Seperti perpisahan seorang anak dengan
orang tuanya. Yesus tahu para rasulnya akan sedih setelah kenaikan-Nya ke
surga, ke rumah Bapa-Nya. Itulah sebabnya Dia mengirim seorang penghibur.
Penghibur itu bernama Roh Kudus atau parà klito
yang artinya penghibur.
Perayaan pentekosta kali ini agak unik karena di paroki
kami, Paroki Sacre Stimmate ada perayaan Komuni Pertama untuk belasan
anak-anak. Mereka menerima komuni pertama tepat pada perayaan pentekosta ini.
Unik bukan?
Kami bertiga pergi ke paroki, saya ditemani Pacifique, seperti biasa, dan juga ada Carlos.
Lalu, menyusul Pandri yang tiba saat misa berlangsung. Dia sudah mengikuti misa
di Paroki St Andrea sebelumnya. Misa di paroki kami berlangsung lama. Hampir 2
jam. Gedung gereja juga padat. Kami saja harus berdiri. Umat yang datang jauh
lebih banyak dari Minggu biasanya. Kami memang datang 2 menit menjelang
perayaan dimulai. Saya dan Carlos harus menunggu lama sebelum Pacifique datang.
Saudara kami yang satu ini memang tidak biasa datang lebih cepat. Belajar
kesabaran kala rencana kita tidak tercapai sesuai yang diinginkan.
Ada 4 diakon yang hadir bersama pastor paroki. Dari
tempat berdiri, di dekat pintu masuk, kami melihat barisan panjang anak-anak
calon komuni pertama. Lalu, disusul para diakon dan pastor paroki. Di bangku
pertama dan kedua, di depan altar, sudah duduk para orang tua anak-anak. Dua
orang fotografer khusus mengabadikan peristiwa ini. Misa menjadi panjang karena
peristiwa khusus ini. Saat komuni, anak-anak penerima komuni pertama
didahulukan. Setelahnya baru umat lainnya.
Sengaja dibuat seperti ini. Pastor paroki menginginkan
agar peristiwa ini menjadi kenangan yang tidak terlupakan bagi anak-anak. Maka,
bersama para katekis dia membuat program ini.
Saya terharu dengan peristiwa ini. Saya ingat kembali
peristiwa belasan tahun lalu saat saya menerima komuni pertama di Stasi Lambur.
Sungguh pengalaman yang tak terlupakan. Saya yakin, anak-anak ini juga tidak
akan melupakan peristiwa khusus ini. Apalagi terjadi pada peristiwa pentekosta.
Kiranya Roh Kudus itu akan mengingatkan mereka akan peristiwa ini.
Selamat hari Pentekosta untuk semuanya.
Parma, 15/5/2016
Gordi
Post a Comment