YESUS ADA UNTUK KITA
Sabtu PEKAN BIASA III; 2Sam 12: 1-7, 10-17; Mrk 4: 35-41
Kisah kekelaman Daud sungguh menegangkan. Tapi, di akhir kisah itu, ada terang yang membuatnya sadar akan perbuatannya.
Tidak mudah membuat perubahan seperti ini. Tapi, peluang untuk itu selalu ada. Apalagi Tuhan selalu membuka pintunya untuk menerima pendosa yang bertobat. Kisah Daud kiranya menjadi bagian kisah kehidupan kita . Kita pernah jatuh dalam pengalaman kelam. Dan, kita pun pernah bangkit dari kekelaman. Bahkan, beberapa berhasil melihat terang. Kehidupannya berubah kembali ke arah yang baik.
Bagi Daud, kekelaman yang berakhir dengan pertobatan itu harus ditandai dengan tindakan nyata. Ia berpuasa dan tidak makan. Dengan ini, ia sadar betul akan kesalahannya. Ia berharap, dengan bertobat, Tuhan bisa mengampuni dosanya dan sekaligus memberinya kekuatan baru untuk berubah.
Seperti Daud, kita pun butuh pertobatan. Dan kita juga pernah menerima Sakramen Tobat. Tapi, seringkali setelah menerima sakramen itu, hidup kita kembali seperti itu lagi. Jika kita yakin betul bahwa Allah mengampuni dosa kita, kita akan menjadi orang yang percaya pada Tuhan. Kita tidak ragu untuk membanggakan Tuhan kita. Hidup kita pun akan berubah. Kita kiranya mengalami ini semua. Tapi, seperti para murid Yesus, kita masih kurang percaya.
Karena kurang percaya, iman kita mudah goyah . Kita sadar, badai itu bisa menghantam kehidupan kita kapan saja. Tapi, kita tidak mampu belajar dari pengalaman. Karena iman kita yang dangkal, badai kecil pun tidak membuat kita percaya pada Tuhan. Malahan, kita mudah panik. Padahal, dengan gambaran Yesus yang sedang tidur di perahu, kita sebenarnya sedang diuji. Apakah berani percaya pada-Nya atau malah mengganggu Yesus yang sedang tidur karena takut dan kurang percaya.
Semoga kita yang seringkali menghadapi badai kehidupan yang bertubi-tubi, tetap diberi kekuatan. Bahwa meski Yesus hanya tidur saja di bahtera kita, itu tidak saja melambangkan kehadiran-Nya, tapi juga meyakinkan kita bahwa, Dia selalu ada untuk kita.
Post a Comment