BELAJAR DARI KUKU KERBAU
Semasa anak-anak, saya suka ikut ayah ke kebun dan ke ladang. Pagi-pagi sekali, ayah bangun. Meskipun tidak tertulis, ia mempunyai kebiasaan yang jadi aturan. Yakni ke ladang dulu baru ke sekolah. Ayah adalah seorang guru sekolah dasar. Namun, ia juga adalah petani yang handal.
Sebagai petani, ayah mempunyai kebun kopi, vanili, cengkeh, dan juga ladang sawah. Dalam perjalanan ke sawah inilah, saya selalu melihat jejak kuku kerbau. Kerbau yang berat itu akan menancapkan jejak kukunya di tanah liat yang kami lalui. Jejak itu abadi sampai ada kerbau berikutnya yang lewat dan menghapus jejak yang ada.
Jejak seperti itulah yang ingin saya bagikan dalam diary ini. Tahun 2024 menjadi penanda diary ini. Tentunya akan berbeda dengan bentuk tulisan sebelumnya. Ini semacam jejak diary yang tak akan terhapus. Artikelnya akan berupa tulisan pendek nan inspiratif. Hanya jejak kegiatan harian saja. (24/1/24)
Post a Comment