Semalam saya
berbagi cerita dengan keponakan saya. Banyak kisah yang kami bagikan. Tentu
dengan topik tertentu yakni pergulatan hidup. Menarik bahwa kami asyik
menceritakannya.
Kami
bercerita bukan karena sengaja. Tetapi didahului dengan pengalaman yang hampir
sama.
Berawal dari
dunia mimpi. Meski mimpi seringkali dikaitkan dengan bunga tidur, mimpi juga
ternyata mempunyai pesan tertentu.
Mimpi itulah
yang kami perhatikan selama ini sehingga kami sampai pada kesempatan untuk
berbagi cerita. Kami bukan penafsir mimpi.
Setelah
semuanya diceritakan kami sama-sama merasa bingung. Tidak tahu lagi ke mana
arah pembicaraan kami.
Topiknya
menyangkut dunia abstrak. Dunia yang tidak bisa dijangkau lagi dengan otak.
Keponakan saya bilang, Om ini menyangkut iman dan percaya saja.
Saya kaget
keponakan saya bisa mengatakan seperti itu. Tetapi saya menangkap maksudnya.
Ini pembahasan menyangkut kepercayaan diri kita. Orang beriman mengatakan di
situlah iman. Sedangkan orang ateis-rasional mengatakan itu dunia mistis dan
sama sekali tidak ada Tuhan di sana. Dan saya percaya di situlah ada iman.
Saya tidak
melanjutkan penjelasan. Kami sama-sama diam. Lalu saya simpulkan bahwa, jalan
akhir adalah berserah pada Tuhan. Kalau segala daya tidak mampu lagi
menyelesaikannya, segala usaha tak bisa lagi memecah persoalan, maka jalan
satu-satunya yang terkahir adalah berserah pada Tuhan. Tuhan mau apa dariku?
Tuhan
Engkau tahu
Apa yang aku alami
Engkau juga tahu penyebabnya
Engkau juga tahu solusinya
Engkau juga tahu seberapa jauh kekuatan saya
Aku tahu
Tuhan punya rencana atas diriku
Aku pasrah pada kehendak-Mu
Apa maumu Tuhan
Aku menuruti
Aku berusaha tuk mengerti
Tapi tak kunjung mengerti
Ambil hatiku
Pasanglah hati-Mu dalam hatiku
Biarlah hatiku dan hati-Mu menyatu
PA, 19/2/13
Gordi
Sebelumnya: Terima Kasih Tuhan Tuk Hari Ini
Sebelumnya: Terima Kasih Tuhan Tuk Hari Ini
Post a Comment