Banyak jalan ke Roma. Demikian kata pepatah. Tetapi, saya tidak menduga
kalau saya akan dikirim ke Roma. Betul-betul kaget ketika ada berita saya akan
ke Roma. Tetapi saya senang juga karena akan melihat kota Roma. Memang Roma
bukan tujuan utama. Tetapi, saya harus melewati kota Roma kemudian ke satu kota
lagi di daerah Utara Italia.
Saya senang
melihat kota Roma. Dan memang setelah tiba di Roma pada 28 Agustus lalu, saya
kagum dengan kota ini. Banyak hal yang bisa dibicarakan. Tetapi kalau mau
dirangkum ada beberapa. Budaya, seni, ketertiban, keindahan, kekaguman,
kebersihan, dan keteraturan. Ini bisa dilihat di jalan, berbagai hasil karya
arsitekstur, dan sebagainya. Saya melihat beberapa hal ini di Roma. Untuk pengalaman
perjalanan dari Indonesia dan kunjungan ke beberapa tempat di Roma bisa dilihat
di blog saya yang satu ini, gordyafri2011.blogspot.com.
Selain senang,
saya juga bangga. Saya menjadi orang yang masuk dalam kelompok yang bisa
melihat kota Roma. Tidak semua orang bisa melihat kota ini tetapi banyak orang
membicarakan kota ini. Saya bangga karena ini. Meski setelah ke Roma saya
menuju Parma dan akan bergulat dengan bahasa dan budaya serta kebiasaan baru. Saya
tidak gentar menghadapi semuanya. Saya yakin Tuhan membimbing saya.
Setelah melihat
kota Roma saya menyadari kalau memang banyak jalan ke Roma. Tetapi,
jalan-jalannya tidak mudah. Tidak gampang keluar dari negeri sendiri. Di bandara
diintergogasi, demikian bahasa kasarnya. dan kalau dokumen tidak lengkap, tidak
akan diizinkan keluar dari negeri sendiri. Jauh sebelumnya, harus mengurus
pasport, tiket, dan visa. Dan untuk visa harus ada surat keterangan sebelumnya
yang menyatakan bahwa saya punya tujuan yang jelas ke luar negeri. Kalau tidak,
visa tidak keluar.
Ini membuktikkan
bahwa tidak mudah keluar negeri. Melewati beberapa pintu yang tidak lebar. Tetapi
kalau dokumen lengkap, jalan itu mudah dilalui. Juga, modal sedikit bahasa
Inggris agar bisa komunikasi jika tersesat. Sebab, banyak pintu terbuka tetapi
hanya satu pintu yang boleh dilewati. *Foto, koleksi pribadi
Senangnya melihat
kota Roma. Dan saya tinggal 5 hari di sana. Melihat kota indah ini membuat saya
setuju jika banyak orang ingin mengunjungi kota ini. Kota ini menjadi daya
tarik untuk melihat tempat lainnya di Italia seperti Milano, Asisi, Venesia,
dan sebagainya. Dan jangan lupa, daya tarik ke kota Roma adalah juga negara
Vatikan. Di mana Paus, sebagai pemimpin tertinggi umat Katolik tinggal.
Roma dan
Vatikan tidak terpisahkan. Datang ke Vatikan berarti datang ke Roma. Sedangkan datang
ke Roma belum tentu datang ke Vatikan. Tetapi alangkah tidak beruntungnya jika
datang ke Roma dan tidak melihat Vatikan. Sungguh, kesempatan langka datang ke
Roma sekaligus melihat Vatikan. Dan saya sudah melihat keduanya. Terima kasih
Tuhan untuk kesempatan ini.
Setelah 5 hari
di Roma, saya berangkat ke Utara, tepatnya di Parma. Jarak keduanya
diperkirakan 500 kilo meter. Jadi, 5 jam perjalanan dengan bis atau mobil
pribadi. Dan, saya naik mobil pribadi, milik sahabat kami. Lima jam. Seratus kilo
meter per jam. Dan, saya menulis pengalaman ini dari kota Parma. Selamat membaca.
Parma, 18
September 2013
Post a Comment