Halloween party ideas 2015

Foto oleh Craig A Rodway
Kali ini (Sabtu-Minggu, 29-30 Maret 2014) untuk kedua kalinya terjadi pergantian waktu. Ini menjadi aturan dasar, katakanlah demikian, di Eropa. Kala musim berganti, waktu juga berganti. Tadi malam, tepatnya jam 11 malam, waktu dimajukan satu jam, sehingga menjadi jam 12 malam. Waktu yang kemarin rupanya hanya berlaku di musim dingin sejak 26 Oktober lalu. Pembaca bisamembaca di sini, pengalaman saya waktu itu. Saat itu, waktu mundur 1 jam.

Semalam waktu berganti lagi. Dimajukan 1 jam. Beberapa bagian ritme hidup akan berganti juga. Saya mengatur kembali jam-jam saya. Jam weker yang ada di bawah bantal saya. Juga jam tangan, dan jam di atas meja, dan jam dinding. Keempat elemen inilah yang saya ganti. Namun persoalannya bukan sampai di sini saja.

Saya mengatur keempatnya. Kecuali 1, jam yang ada di atas meja yang sulit diatur karena alasan teknis. Namun, pagi ini kala bangun, saya bingung karena keempatnya menunjuk waktu yang berbeda. Jam weker hamper sama, hanya beda 1-2 menit saja. Sedangkan jam dinding dan jam di atas meja sama sekali beda. Perbedaan antara keduanya 30 menit. Sedangkan perbedaan keduanya dibandingkan dengan jam weker dan jam tangan 45 menit. Saya hamper tidak mau bangun karena ingin bermalas-malasan di atas ranjang.

Untunglah saya bias mengatasinya. Saya bangun dan memutuskan untuk mengikuti jam weker. Rupanya ini yang benar. Saya keluar kamar dan melihat jam lainnya. Saya kembali ke jalan yang benar. Saya harus mengatur kembali jam-jam yang belum benar ini.

Mengikuti perubahan memang membutuhkan pengorbanan. Kadang-kadang elemennya belum siap. Tetapi bersiap-siaplah untuk menghadapi ketidaksiapan ini lalu mengatasinya sehingga menjadi siap.

Selamat hari Minggu untuk para pembaca.

Parma, 30/3/2014

Post a Comment

Powered by Blogger.