Halloween party ideas 2015

foto oleh JJ Pacres
Siang-siang begini enaknya apa yah? Mari bermain dengan kata-kata biar otak tetap segar. Konon, ada pepatah klasik, belajar untuk hidup atau hidup untuk belajar? Pepatah ini amat terkenal. Bukan hanya itu, pepatah ini juga menjadi bahan perdebatan kami waktu SMA dulu. Menarik. Lumayan buat latihan berdebat sekaligus berdiskusi, merumuskan argumen yang logis.

Siang ini kita tidak ingin membahasnya lagi. Cukuplah itu pada massanya. Siang ini saya mengajukan pertanyaan yang mirip dengan itu. Hanya beda depannya saja. Belajar diganti dengan menulis. Menulis untuk Hidup atau Hidup untuk Menulis?

Begitulah jadinya kalaimat itu. Saya hanya mengajukan pertanyaan. Entah dianggap sebagai retorika belaka atau juga ada yanbg menjawabnya. Saya hanya melontarkan saja. Toh, kalau berdiskusi masing-masing orang punya jawaban, punya argumen.

Pilihan pertama, menulis untuk hidup, bisa. Menulis untuk menghasilkan uang. Uang ini digunakan untuk membiayai  sekolah atau membeli keperluan makanan, dan sebagainya. Menulislah sebanyak mungkin sehingga bisa memperoleh banyak uang.

Pilihan kedua, hidup untuk menulis, bisa juga. Setiap hari ada tulisan yang dihasilkan. Hidup ini tidak lain tidak bukan,  hanya untuk menulis. Lalau pekerjaan lain? Bekerja juga tetapi porsi terbesar adalah menulis. Menulis menjadi kegiatan dominan. Tiada hari tanpa menulis.

Teman-teman silakan memilih, pilihan pertama atau kedua. Mari berdiskusi juga kalau penjelasan saya tidak lengkap. Untuk itulah kita berbagi. Hidup untuk berbagi, menulis untuk berbagi, ngeblog untuk berbagi.

Selamat siang untuk pembaca semuanya.
———————
Obrolan siang menjelang santap siang

PA, 6/10/2012
Gordi Afri

Post a Comment

Powered by Blogger.