Halloween party ideas 2015

foto oleh aak2009
Peminat sepeda (tanpa motor) kini bertambah banyak. Ada yang memakai sepeda hanya sebagai alat rekreasi dan olahraga seperti mereka yang bergabung dalam kelompok sepeda setiap akhir pekan. Ada juga mahasiswi/a dan siswi/a juga beberapa dosen yang memakai sepeda sebagai alat transportasi harian. Ada juga kelompok pekerja misalnya di daerah pabrik rokok wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur  yang memakai sepeda ke tempat kerja.

Macam-macam kelompok pengguna sepeda. Sekarang ini semakin banyak orang sadar akan keadaan lingkungannya yang makin kritis. Lama-lama kalau semakin banyak pengguna kendaraan bermotor, bumi ini jadi kotor dan rusak. Boleh jadi menyadari hal ini, muncullah banyak komunitas sepeda. Sebenarnya sebelum masalah lingkungan ini menjadi besar, orang sudah memakai sepeda. Kakek dan nenek moyang bangsa ini dulu sudah menggunakan sepeda sebagai alat transportasi. Udara tetap bersih, tanpa polusi. Hadirnya kendaraan bermotor dan rakusnya manusia menggunakannya menjadi penyebab kritisnya lingkungan alam.

Sekarang boleh jadi penggemar sepeda lahir karena adanya masalah lingkungan. Selain itu ada juga yang memakai sepeda karena ingin cepat-cepat sampai tujuan. Ini terutama di beberapa daerah di Jakarta yang biasanya macet. Pengguna sepeda memang bisa bergerak ‘bebas’ di jalanan asal saja tidak membahayakan diri sendiri dan orang lain. Paling tidak pesepeda bisa menerobos lampu merah asal saja tidak ada kendaraan dari arah lain yang memakai jalan.

Di Yogyakarta penggemar dan pengguna sepeda makin banyak. Biasanya pemakai sepeda adalah kaum mudi/a. Misalnya mahasiswi/a dan juga kaum mudi/a lainnya. Tetapi ternyata ada juga anak SD, SMP, SMA, orang tua, termasuk kakek dan nenek. Woao…dari berbagai kalangan.

Tadi siang ketika mengantar 3 sepeda ke bengkel sepeda di jalan Ring Road Utara, saya melihat banyak orang di bengkel. Ada anak kecil dan orang tuanya sedang memerhatikan sepeda yang dipajang. Sang anak tampaknya meminta dibelikan sepeda. Selain mereka ada juga beberapa orang muda, yang sama dengan saya, mengantar sepeda untuk diperbaiki. Ada juga bapak-bapak yang sedang menunggu sepedanya diperbaiki.

Apakah mereka ini memakai sepeda sebagai sarana rekreasi dan olahraga atau memang sebagai alat transportasi. Itu saya tidak tahu. Mungkin di lain kesempatan saya akan tanya. Tetapi saya yakin sebagian besar dari pengunjung bengkel sepeda hari ini memakai sepeda sebagai alat trasnportasi. Ke sekolah, kampus, tempat kerja, dan tempat tujuan lainnya. Mudah-mudahan ini akan menarik banyak orang untuk memakai sepeda. Apalagi, di kota Yogyakarta sudah ada dan banyak jalur sepeda.

Yogyakarta pada suatu saat bisa menyaingi kota Denpasar, Bali, yang lebih dahulu mempunyai jalur sepeda. Di Bali, di sepanjang jalan besar, sudah ada jalur khusus untuk sepeda. Ini menjadi daya tarik bagi wisatawan manca negara yang mengunjungiBali. Yogyakarta ke depannya mempunyai peluang ke arah itu. Pengguna sepeda bukan lagi kaum mudi/a tetapi semua kalangan, anak-anak, remaja, kaum tua. Lumayan bagus untuk mengurangi polusi. Tidak seberapa besar jika dibandingkan dengan maraknya pertumbuhan sumber polusi seperti pabrik, kendaraan bermotor. Tetapi, pelan-pelan langkah baik para pengguna sepeda ini akan menjadi daya tarik bagi kelompok lain.

PA, 25/8/2012
Gordi Afri

Post a Comment

Powered by Blogger.