seorang sahabat di kota Parma memainkan violinnya saat acara HUT |
Dua puluh delapan
tahun lalu saya lahir. Hari ini, Minggu 15 Februari 2015, usia
saya genap 28 tahun. Ibu saya bercerita bahwa saya lahir pada hari Minggu. Hari
ini hari Minggu. Tepat seperti hari kelahiran saya 28 tahun lalu.
Terima kasih
Saya ungkapkan rasa terima kasih saya
kepada Tuhan yang memberikan usia ini. Terima kasih kepada orang tua saya yang
melahirkan saya, membesarkan, menyekolahkan, mendukung perjalanan hidup saya,
hingga hari ini. Bukan saja orang tua.
Teman-teman saya juga. Para guru dan pendidik saya.
Rasa terima kasih ini saya haturkan
pertama kali hari ini untuk teman-teman kolega saya di kota Parma, Italia. Ini
adalah kali kedua saya merayakan hari ulang tahun di kota ini, di negara Italia
ini.
Tepat setelah doa pagi, mereka memeluk
saya dan mengucapkan SELAMAT ULANG TAHUN. Pelukan itu berarti tanda mereka
menyanyangi saya, mengucap syukur pada Tuhan bersama saya. Saya ingat
momen-momen seperti ini ketika berada di rumah. Satu per satu mereka datang dan
mengucapkan, AUGURI, HAPPY BIRTHDAY, SELAMAT ULANG TAHUN, BUON COMPLEANNO. Saya
membalas dengan ucapan GRAZIE, TERIMA KASIH, THANK YOU.
Ratusan
ucapan
Ungkapan SELAMAT ULANG TAHUN ini juga
saya terima dari teman-teman jauh melalui dunia maya. Ada yang mengirim lewat email, pesan face book, komentar
di blog kompasian, dan dinding face book. Mereka menulisnya dalam berbagai
bahasa, Indonesia tentunya mayoritas, Italia, Inggris, juga Spanyol, dan
Portugis. Saya terharu dan berterima kasih pada Tuhan dan pada teman-teman
semua yang mengirim ucapan ini.
tiup lilinnya.... |
Dari segi jumlah,
ada peningkatan. Tahun lalu hampir ratusan pesan dan ucapan. Tahun ini
meningkat menjadi hampir 200-an. Bukan saja pada 15 Februari, ada yang mengirim
keesokannya bahkan sampai 4 hari berturut-turut. Saya menjadi
terkenal dengan banyaknya pesan yang datang ini. Kata teman saya di Minggu pagi
ini, Sei diventa famoso oggi, you are most famous today.
Usia Berkurang
Keponakan saya
berkomentar usia saya bertambah maka saya juga tambah tua. Memang benar. Dan,
semoga bertambah usia, bertambah bijaksana, pikir saya. Seorang teman
berkomentar, SELAMAT BERKURANG USIA ya. Benar juga. Usia bertambah berarti usia
berkurang. Usia masa hidup memang bertambah menjadi 28 tetapi usia untuk hidup
di planet bumi ini juga sekaligus berkurang. Makin tua saya tinggal di bumi, makin dekat masa akhir
hidup saya. Ini hukum alam.
Saya tak peduli dengan semua ini. Saya hanya mengucap terima kasih
beribu-ribu kali lagi untuk anugerah terindah ini. Anugerah yang saya terima dan juga saya rasakan dari
sesama. Anugerah itu datang dari Tuhan dan juga dari sesama. Entah mengapa saya
merasa terharu dengan ucapan selamat ulang tahun yang saya terima tahun ini.
Yang jauh saja,
mau mengirim ucapan via internet. Yang dekat, malah, ucapkan langsung. Baik
yang tinggal serumah dengan saya, maupun di paroki tempat saya membantu
mengajar anak-anak setiap hari Minggu. Pastor paroki mengumumkan jika hari ini hari
ulang tahun saya. Semua dengan lantang mengucapkan TANTI AUGURI. Anak-anak yang
saya dampingi juga datang mengucapkan dan memeluk saya beramai-ramai. Orang tua
mereka mengucapkan sekali lagi, HAPPY BIRTHDAY, sesaat setelah misa usai.
Terima kasih Tuhan. Ini kali kedua saya
merayakan ulang tahun di kota ini dan di negara tercinta ini. Jauh dari
Indonesia namun merasa dekat dengan membaca pesan SELAMAT ULANG TAHUN dalam
bahasa Indonesia. Cukup sampai di sini saja. Terima kasih untuk kalian semua
yang mengucapkan tanda kasih sayang ini pada saya.
Parma, 15 Februari 2015
Gordi
Post a Comment