gambar dari google menulisberita-rihad.blogspot.com |
Pagi-pagi sudah tengok.
Tengok apa yah…. Tengok apa saja boleh. Kalau akutengok berita di koran.
Ya koran. Koran yang menggoda bak gadis cantik. Koran itu membuatku duduk
sebentar dan membuka halaman demi halaman. Nah koran ini membuat saya
kecanduan. Candu untuk duduk.
Kalau sudah duduk, berat untuk berdiri.
Bisa berdiri jika semua halaman sudah terlihat. Kadang-kadang kalau ada berita
menarik numpang sebentar. Baca dulu. Yang lain tinggal melihat judulnya saja.
Meski waktu untuk membaca koran ada.
Biasanya setelah makan siang dan malam. Ini waktu yang saya
sediakan. Sambil menunggu makanan masuk ke perut, mata dan otak bekerja.
Membuka halaman koran dan membaca isinya. Satu
per satu akhirnya tuntas. Kalau pun belum masih ada waktu setelah makan malam
atau sore hari.
Tetapi koran itu tetap saja menggoda.
Mengulur waktu di pagi hari gara-garakepengen membaca koran. Okelah mau membaca.
Tidak dilarang. Tetapi perhatikan juga waktunya. Pagi hari adalah waktu untuk
bekerja. Mengerjakan tugas utama.
Pagi-pagi sudah tengok. Tengok berita.
Padahal masih banyak anak-anak dan pemuda dewasa di daerah terpencil yang tidak membaca koran. Jangankan
koran bahan bacaan lain saja susah didapat. Buku bacaan tidak ada. Majalah juga
tidak ada. Kalau pun ada ya bekas saja.
Tetapi yang lebih parah adalah mereka
yang tidak punya niat untuk membaca. Ini berbahaya. Ada koran dan buku bacaan
pun belum tentu mereka baca.
Yang penting adalah niat
untuk membaca. Kalau niat ini ada, bacaan dan koran pun akan
dicari sampai dapat. Niat membaca ini seperti candu rokok. Berapa pun
harganya, perokok candu ini akan membelinya.
Andai pecandu rokok di negeri ini
sekaligus juga pecandu baca, tidak ada lagi labelmasyarakat buta huruf.
Semua bisa membaca. Bisa mengembangkan wawasan berpikir.
PA, 5/1/13
Gordi
Post a Comment