Halloween party ideas 2015

ILUSTRASI happyblog
Hidup melarat mungkin kata yang tepat untuk menggambarkan kehidupan mereka. Atau kalau bukan melarat, miskin. Melarat mungkin keterlaluan. Baiklah bilang saja miskin. Yang meskipun mungkin tak cukup menggambarkan kehidupan mereka.

Mereka yang datang negeri seberang atau benua seberang. Mengadu nasib di negara kaya. Berharap mengubah hidup. Yang ada malah tidak juga. Keinginan memang tidak akan pernah menjadi 100 persen. Keinginan itu menjadi nyata jika direalisasikan. Meskipun merealisasikannya amat sulit. Butuh kerja keras. Dan, mungkin kerja keras itulah yang mereka butuhkan. Satu-satunya jalan itu saja. Tidak ada yang lain lagi. Negeri kaya ini pun sudah melewatinya.

Ya tentang para imigran itu. Hati tergerak untuk membantu setiap kali melihat kehidupan mereka. Jadi tukang minta-minta. Di pintu gereja, di emperan toko, di piazza tempat berkumpulnya orang banyak, bahkan di gerbang sekolah sampai di kios koran. Muncul pertanyaan sebelum mendekati mereka, mengapa mereka seperti ini? Tidak adakah yang mengubah kehidupan mereka?

Mungkin sulit menjawabnya. Kesulitan ini juga muncul saat mencoba memahami kehidupan mereka. Sudah tahu dan jelas sekali mereka pendatang. Datang dengan harapan mengubah nasib. Apa daya nyatanya tidak ubah juga. Malah jadi aneh. Mereka meminta sepotong roti, koin euro, dan sebagainya. Tapi, kok begitu keluar dari kompleks toko, kompleks gereja, kompleks kios koran, mereka dengan asyiknya menghembuskan asap rokoknya, meneguk bir kesukaannya, bahkan sampai membuang sepotong roti.

Betul-betul tidak mengerti dengan kehidupan mereka. Jika masih seperti ini tak salah jika dinilai sombong. Lebih baik tidak membantu, begitu komentar seorang teman. Dia tahu mereka ini pantas dibantu tetapi kalau kelakuan mereka seperti itu lebih baik tidak membantu. Apalagi jika mereka mencuri. Mulai dari mencuri sepeda di parkiran misalnya. Itu perkara kecil tetapi betul-betul tidak enak dan haram untuk ukuran negara kaya dan nyaman ini. Betapa jadi tidak enaknya jika pengendara sepeda dihantui rasa was-was sepedanya dicuri setiap kali memarkir sepedanya.

Membantu memang baik tetapi jika tidak ada niat untuk menerima bantuan lebih baik jangan membantu. Akhirnya, kalau mereka tidak berubah, mereka tetap saja menjadi miskin dan melarat di negara kaya. Mereka tetap jadi pengemis di tengah kerumunan orang kaya yang lalu lalang di restoran di pinggir jalan. Mereka hanya jadi tukang pengemis di tengah keramaian orang kaya yang menghabiskan malam minggunya di restoran sambil makan, minum, goyang, dan bercerita atau merencanakan bisnisnya. Ah hidup ini tak enak.

PRM, 1/6/15
Gordi

Post a Comment

Powered by Blogger.