Halloween party ideas 2015

ILUSTRASI dari sini
Bilang bagus padahal kenyataannya tidak bagus. Atau paling tidak kurang bagus. Ya, belum bagus. Tapi, dia tetap bilang bagus sekali.

Itulah kata-kata yang didengar pagi ini. Kata-kata pujian seorang nenek kepada anak muda asing itu. Mungkin karena asing, pujian itu pun sebetulnya asing. Meski asing, kedengarannya bagus. Seperti tidak asing.

Ya asingnya di mana? Dia bilang kamu bicara bagus. Membaca bagus. Padahal kenyataanya tidak juga. Dia membaca sebagai orang asing. Dia berbicara sebagai orang asing. Sehebatnya dia tetaplah orang asing tidak bisa menyamai penutur aslinya.

Ibarat menghitamkan kulit orang Eropa. Andai dia berjemur sepanjang bulan di bawah mentari tropis, kulit hitamnya tidak akan menyamai hitamnya kulit orang tropis. Dia bisa membuatnya hitam. Tetapi, hitamnya tetap beda dengan hitamnya kulit orang tropis asli.

Pujian itu kedengarannya bagus. Apalagi diucapkan oleh penutur asli bahasa asing itu. Dalam hati ada kebanggan, wah sudah bisa. Meski baru saja mulai mempelajarinya. Hati berbunga. Tetapi sebenarnya, hati berbunga itu hanya permainan emosi. Emosi memang bisa dimainkan bahkan dipermainkan juga. Emosi itulah yang membuat manusia bisa sejenak melayang jauh dari kesadarannya.

Pujian itu memang tidak salah. Tidak salah juga menanggapinya dengan hati berbunga. Tetapi, hati itu hendaknya tetap dikontrol. Jangan sampai hati berbunga itu menuntun perjalananmu. Sebab, hati yang berbunga itu tidak beda jauh dengan bunga. Bunga yang mekar di kala fajar dan layu kala senja. Maka, biarkan hati berbunga itu menikmati keindahannya. Setelahnya, tuntunlah dia ke senjanya. Kembali mempelajari bahasa asing itu sampai bisa berbicara dengan baik.

Kelak, entah pujian itu datang lagi. Biarkan saja. Sebab, biar keliru, tetap menerima pujian. Biar keliru, mereka memakluminya. Jangan tergoda dengan pujian. Pujian hanya obral kata sesaat. Hampir 90% dari pujian adalah obral kata. Dan karena obral kata, pujian itu hanyalah bentuk permainan emosi belaka. Biarkan pujian datang. Mari balas pujian itu jadi pujian yang memang layak diterima. Mengubah pujian asal obral jadi pujian yang memang pantas diberikan. Pujian yang seperti hadiah untuk anak SD yang lulus dengan nilai bagus.

PRM, 31/5/15

Gordi

Bilang Bagus padahal Kurang Bagus

Post a Comment

Powered by Blogger.