KRISTUS dan GABRIEL CAHAYA DUNIA
foto, https://rosadigericoblog.files.wordpress.com |
Dalam
Injil, Yesus dikisahkan bangkit pada pagi-pagi buta, sebelum matahari terbit.
Paling tidak, dalam cerita Maria dan para murid yang melihat batu palang kubur
dipindahkan. Saat itu, Yesus memang tidak ada dalam kubur. Yesus sudah bangkit,
dan menerangi pikiran mereka yang masih meyakini Yesus mati dan tidak bangkit.
Yesus kemudian menyuruh Maria untuk memberitakan hal ini pada para murid dan
orang-orang di kota.
Lain
Yesus lain saya. Tidak bisa disamakan tetapi bisa
dibandingkan. Yesus adalah
cahaya itu sendiri, saya hanya
pelayan, pembawa cahaya itu. Dalam
perayaan Sabtu Suci ini, saya bertugas membawa lilin paskah dari tempat
perarakan ke ruang gereja. Dari lilin yang saya bawa itulah, umat bisa
memperoleh terang bagi lilin-lilin di tangan mereka. Saya bukan saja membawa
terang itu, tetapi juga menyanyikan lagu yang saya tulis sebagai judul tulisan
ini. Tiga kali. Satu di dekat pintu masuk bagian samping gereja, di dekat pintu
utama gereja, dan di dekat altar gereja.
Kristus
memang benar-benar cahaya bagi dunia. Dialah cahaya yang menerangi hati manusia,
hati kami, hati saya malam ini. Melihat lilin yang menyala malam ini, saya
membayangkan Yesus yang menjadi cahaya bagi dunia. Seperti cahaya, Yesus tidak
pernah membeda-bedakan mereka yang menerima cahayanya. Dia seperti cahaya,
menerangi semua. Cahayanya tidak mengenal warna-warni. Cahayanya adalah murni.
Dalam kemurnian, ada warna-warni. Bukan, cahaya warna-warni yang menuju
kemurnian. Murni berarti satu. Dan cahaya Yesus hanya satu, yakni cahaya yang
menerangi dunia. Dan, oleh sebab itu, cahaya Yesus adalah murni.
Cahaya
yang murni ini menyatukan kami dalam perayaan malam ini. Tidak banyak yang
hadir. Sekitar 200-an orang saja. Biasanya—kalau perayaan siang hari—bisa
mencapai 400-an orang. Tetapi, bisa dimaklumi. Misa ini dimulai jam 11 malam.
Jelas saja, anak kecil tidak datang. Kecuali Gabriel dan saudaranya Sebastian.
Gabriel berumur kurang dari setahun dan dibaptis malam ini. sedangkan,
Sebastian sudah 4 tahun lebih. Mereka datang bersama bapak dan ibu, kakek dan
nenek, beserta keluarga besar mereka dalam perayaan malam ini. Gabriel dibaptis.
Malam
ini disebut juga sebagai malam cahaya. Gabriel dan Sebastian adalah cahaya bagi
kami orang dewasa yang hadir malam ini. Dan, kiranya Gabriel yang baru saja
dibaptis malam ini akan menjadi pembawa cahaya bagi sesama. Gabriel adalah nama
malaikat yang membawa kabar gembira pada Maria. Maria—kata Gabriel—kamu akan
mengandung dan melahirkan seorang anak. Anak ini adalah cahaya dunia.
Gabriel—kiranya—kelak akan menjadi pembawa kabar gembira yang adalah cahaya
bagi dunia.
Selamat
Paskah dan Salam hangat untuk Gabriel. Marilah kita menjadi terang bagi dunia.
Parma,
3 April 2015
Gordi
Post a Comment