Halloween party ideas 2015

gambar dari internet
Gempa Nepal menjadi berita hangat di seluruh dunia. Dunia seolah-olah satu hati karena gempa ini. Berbagai peristiwa memang menghiasi media masa internasional hari-hari ini. Namun, dua hari terakhir, gempa Nepal menjadi topik teratas.

Gempa Nepal memang memakan korban. Ratusan orang meninggal. Belum yang menderita, hilang begitu saja, menunggu pertolongan, dan masih terjepit benda berat. Jumlah ini besar. Manusia seolah-olah tak berarti di hadapan musibah alam seperti ini.

Banyak yang berteriak histeris, menangis, takut, dan sedih. Semua karena gempa. Teriakan penyesalan, teriakan stress, teriakan tanda kecewa. Sedih karena kehilangan sahabat, teman, keluarga. Takut karena terjadi gempa lagi, takut ditimpa reruntuhan, takut masuk jurang, masuk lubang menganga. Dalam keadaan gempa seperti ini, semua serba tak tentu. Memang demikianlah adanya.

Gempa Nepal ini seperti gempa Yogyakarta tahun 2006 yang lalu. Saya membayangkan penderitaan rakyat Nepal dan negara sekitar yang jadi korban. Teringat Yogya kala itu. Menjadi calon korban saat itu. Untunglah selamat. Dari calon korban jadi relawan. Semua berangkat dari suasana tak tentu. Menjadi relawan saat itu menjadi kilas balik. Menentukan sikap yang tepat di saat yang tidak tentu. Maka, dari ring road utara ke Bantul dan Ganjuran. Dari Gunung Kidul ke Imogiri. Dari Godean ke ring road selatan.

Gempa Nepal bukan saja jadi topik hangat media. Gempa ini membuka mata dunia. Dunia sepertinya diundang untuk berbuat sesuatu terhadap sesama. Gempa Nepal mengajak penghuni planet bumi untuk bersatu. Tidak ada persaingan. Tidak ada peperangan. Tidak ada saling tuduh.

Gempa ini mengajak untuk saling bantu. Saling berbagi. Tidak egois. Tidak saling angkat senjata. Tidak saling menguji kekuatan bom. Tidak. Gempa Nepal mengajak dunia bersatu. Dunia seakan-akan tidak berarti di hadapan kekuatan alam. Memang dunia hanya mampu bergerak setelah alam bergejolak. Gejolak alam selalu lebih besar dari kekuatan manusia. Maka, mari kita bantu rakyat Nepal dengan cara kita masing-masing.

Dunia yang akhir-akhir ini seperti tutup mata, kini bangun. Memang saatnya untuk bangun dari tidur. Saatnya untuk berangkat ke Nepal, membantu rakyat Nepal. Jadi ingat Jepang. Bangsa yang gigih membantu korban gempa. Bukan saja ketika negerinya jadi korban. Dia bergegas kala bangsa lain jadi korban. Jepang, Nepal, Asia, bersatu.

Salam salut untuk para relawan.

Turut berduka untuk keluarga para korban.

PRM, 26/4/15
Gordi


Post a Comment

Powered by Blogger.