Halloween party ideas 2015

FOTO, cnnindonesia.com 
Kapal besar yang kami lihat tadi, kini bergerak ke arah kami. Entah apa maksudnya. Mungkin mau menghadang kami. Tampaknya memang demikian. Dia menghalangi jalur kami. Atau, mungkin perahu kami yang sederhana ini tidak diizinkan masuk pelabuhan itu? Boleh jadi demikian. Pelan-pelan, kapal besar itu merapat. Tujuh petugas melompat ke perahu kami. Kami takut. Tetapi, mereka rupanya tidak menakuti kami. Kami tak mengerti apa yang mereka katakan. Tapi, kami paham perintah mereka. Mereka menyuruh kami pindah ke kapal besar itu.

Wah…rasanya bagus sekali di sini. Bisa melihat ke mana-mana. Kami bisa melihat ikan yang menari-nari di permukaan air laut. Di perahu kecil tadi, kami hampir saja tidak memerhatikan keindahan seperti ini. Kami memang dekat dengan permukaan laut, tetapi kami rasa jauh dari keindahan ini. Ah, keindahan itu rupanya sudah mulai aku nikmati.

Di pelabuhan, kami turun. Kami dibawa ke rumah penampung. Di sana, kami diberi makan dan dicek kesehatan. Kami dilayani dengan baik. Lagi-lagi, aku mulai menikmati keindahan itu. Keindahan yang aku impikan. Keindahan yang aku kira hanya milik mereka yang berkulit putih, yang bermata biru, dan yang berambut lurus saja. Rupanya tidak. Mereka rupanya ingin berbagi keindahan mereka itu pada kami. Aku pun tidak menyia-nyiakan kesempatan indah ini. (bersambung ).

PRM, 11/5/15
Gordi

*Didedikasikan untuk imigran dari negara-negara Afrika yang mencari kehidupan yang lebih baik, di Benua Eropa.

Dari postingan di kompasiana PINGIN HIDUP BAHAGIA SEPERTI MEREKA 

Post a Comment

Powered by Blogger.