Halloween party ideas 2015


Tak ada waktu yang terbuang. Semuanya dimanfaatkan.

foto, shutterstock
Saya baru saja pulang dari toko komputer. Saya bertemu teknisi di sana. Sejenak saya memerhatikan aktivitasnya. Memperbaiki komputer yang rusak. Sesekali menerima telepon dan juga menerima pengunjung yang datang. Kadang-kadang dia berjalan ke sana kemari untuk memerhatikan proses yang terjadi di beberapa komputer yang sedang menyala.

Rupanya dia sekaligus menyalakan beberapa. Bukan hanya satu. Saya menduga dia berbuat demikian karena setiap komputer punya ‘gaya beroperasi' sendiri-sendiri. Ada yang operasinya cepat. Ada yang lambat sekali. Kalau hanya satu yang dinyalakan, bayangkan betapa dia membuang waktu untuk menunggu jalannya komputer yang beroperasi itu. Dengan dua tiga komputer sekaligus, dia bisa mengisi waktu yang ada dengan tidak menunggu.

Bukan keahliannya mengoperasikan lebih dari satu komputer yang saya acungi jempol. Bukan. Saya terkagum dengannya karena keinginannya untuk terus menerus belajar. Di sela-sela aktivitasnya, dia membuka internet. Membuka situs youtube dan melihat video cara memperbaiki komputer.

Saya kagum dengan sikapnya ini. Dia tahu dirinya mungkin kurang atau belum ahli dalam satu hal atau lebih. Dia tidak mau tinggal diam saja dalam keahliannya yang belum cukup itu. Dia belajar, belajar, dan belajar lagi dari orang lain. Dari video yang ada. Boleh jadi dari setiap cerita yang dia dengarkan dari pengunjungnya.

Sikapnya ini beda sekali dengan sikap saya yang kadang-kadang membuka komputer hanya untuk melihat status teman di facebook. Atau untuk main game di komputer. Untunglah untuk yang satu ini saya sama sekali tidak tertarik. Masih ada email yang harus dicek setiap hari. Masih ada 3 blog yang harus dikelola. Masih ada tugas yang harus diselesaikan. Masih ada permintaan file foto yang harus dikirim.

Terima kasih pak. Darimu saya belajar untuk terus menerus memperbarui pengalaman dan ilmu pengetahuan yang ada. Darimu saya belajar untuk perlu belajar dari orang lain. Darimu saya belajar untuk tidak cepat puas dengan pencapaian yang ada. Darimu saya belajar untuk menganggap diri selalu ada kekurangan yang harus dipenuhi.

Prm, 21/8/2014
Gordi


Post a Comment

Powered by Blogger.