FOTO, m.kompas.com |
Lain ayah lain anak
Tidak perlu disamakan
Meski ada juga yang
berusaha menyamakannya
Keduanya berbeda
Namun keduanya bisa
juga sama
Kalau anak baik mereka
cari ayahnya
Pasti baiknya anak dari
baiknya ayah
Begitu komentar mereka
Ayah yang baik
menurunkan anak yang baik
Maka ayah yang baik pun
dinilai menghasilkan anak yang baik
Pikiran ini sudah
melekat
Tak diragukan lagi
Padahal kenyatannya
bisa meleset
Ayah baik anak jahat
Anak baik ayah jahat
Harapannya memang ayah
baik anak juga baik
Puisi ini kutulis
iseng-iseng
Karena kompasiana sulit
dibuka
Yang ada hanya tulisan
eror
Larilah ke kompas.com
Ide pun muncul
Kompas.com itu ayahnya
Kompasiana anaknya
Beri judul lain ayah
lain anak
Lain kompas.com lain
kompasiana
Memang keduanya lain
Satunya ayah satunya
anak
Bukan tanpa alasan
memilih kompas.com sebagai ayah
Boleh tanya mengapa
buka ibu
Sebab ibu yang
melahirkan
Ya tentu saja
Tetapi aku pilih ayah
saja
Sebab tentang baik dan
buruknya anak
Sering dikaitkan dengan
anak
Meski kenyataannya anak
yang baik juga
Dipengaruhi oleh ibunya
Santo Agustinus jadi
orang baik
Karena Ibunya Monika
berusaha menanamkan sifat baik pada anaknya
Tentu Megawati jadi
presiden
Karena pengaruh
Soekarno ayahnya yang presiden itu
Kembali ke kompas.com dan
kompasiana
Ini bukan kritik untuk
kompasiana
Ini hanya puisi iseng
setelah kompasiana tidak bisa diakses
Buka kompas.com memang
lancar
Maka, memang kompas.com
itu ayah yang baik
Kompas.com jadi pilihan
ketika kompasiana macet
Kompasiana juga belajar
dari kompas.com
Lihat saja berita
kompasiana itu banyak terinspirasi dari kompas.com
Maka, sambil menunggu
kompasiana bisa diakses
Kutulis puisi ini
Biar disimpan saja di
komputer
Dari pada ide ini
hilang begitu saja
Salam hormat untuk tim
kompasiana
Yang sedang
giat-giatnya memberi tenaga baru pada kompasiana
Salam semangat untuk
kompasianer sekalian
PRM, 2/6/15
Gordi
Post a Comment