ilustrasi, google |
Saya baru saja pulang dari
toko buku. Mengantar sahabat yang datang dari kota lain. Dia mau membeli buku.
Saya mau mengantarnya tetapi saya tidak membeli buku.
Tibalah kami di toko buku.
Dia sibuk memilih beberapa buku yang ingin dibelinya. Semuanya sudah dapat.
Lalu, dia mempersilakan saya memilih buku. Disertai kata-kata motivasi yang
murah hati, nanti saya yang bayar.
Tentu saya senang. Saya
hobi baca tetapi kebetulan sedang tidak ada uang untuk beli buku. Tawaran itu
tidak saya sia-siakan. Saya memilih dua buku bacaan. Buku yang ringan isinya,
tipis fisiknya, dan murah harganya.
Saya memberi dua buku
padanya. Dia satukan dengan buku-bukunya. Lalu, dibawa ke kasir. Setelahnya
kami pulang. Woao betaap saya senang luar biasa.
Di tengah jalan, dia masih
berujar, setelah ini ada kesibukan lagi? Tidak,
jawab saya. Kalau begitu kita cari bakso dulu. Wuahhh saya tidak menolak
tawaran berharga ini. Saya mencari tempat jual bakso.
Kami mampir dan makan
bakso, sambil bercerita. Dia merindukan bakso. Sudah lama dia tidak makan
bakso. Saya yang selama ini juga jarang makan bakso, diam saja, mendengar
ceritanya. Biarkan dia bercerita dan saya mendengar.
Setelahnya, kami kembali ke
rumah. Terima kasih sahabatku. Saya
memberi engkau memberi. Saya memberi saya mendapat. Saya memberi dengan
Cuma-Cuma dan saya mendapat dengan Cuma-Cuma.
Dua buku mungkin tidak
berharga tetapi di dalamnya ada ilmu pengetahuan yang amat berharga. Dua buku
mungkin tidak lama saya baca, tetapi betapa lama saya akan mengingat pengalaman
mendapat dua buku ini. Jangan takut memberi karena akan mendapat lagi.
PA, 26/4/13
Gordi
Post a Comment