Halloween party ideas 2015

ilustrasi, google
Memberi dan menerima merupakan dua kutup yang saling berlawanan tetapi juga bisa saling bersekutu. Berlawanan karena keduanya berbeda arah. Memberi, dari diri sendiri. Sedangkan, mendapat, untuk diri sendiri. Bersekutu karena saat kita memberi, kita juga akan mendapat. Inilah pengalaman saya akan dua hal ini.

Saya baru saja pulang dari toko buku. Mengantar sahabat yang datang dari kota lain. Dia mau membeli buku. Saya mau mengantarnya tetapi saya tidak membeli buku.

Tibalah kami di toko buku. Dia sibuk memilih beberapa buku yang ingin dibelinya. Semuanya sudah dapat. Lalu, dia mempersilakan saya memilih buku. Disertai kata-kata motivasi yang murah hati, nanti saya yang bayar.

Tentu saya senang. Saya hobi baca tetapi kebetulan sedang tidak ada uang untuk beli buku. Tawaran itu tidak saya sia-siakan. Saya memilih dua buku bacaan. Buku yang ringan isinya, tipis fisiknya, dan murah harganya.

Saya memberi dua buku padanya. Dia satukan dengan buku-bukunya. Lalu, dibawa ke kasir. Setelahnya kami pulang. Woao betaap saya senang luar biasa.

Di tengah jalan, dia masih berujar, setelah ini ada kesibukan lagi? Tidak, jawab saya. Kalau begitu kita cari bakso dulu. Wuahhh saya tidak menolak tawaran berharga ini. Saya mencari tempat jual bakso.

Kami mampir dan makan bakso, sambil bercerita. Dia merindukan bakso. Sudah lama dia tidak makan bakso. Saya yang selama ini juga jarang makan bakso, diam saja, mendengar ceritanya. Biarkan dia bercerita dan saya mendengar.

Setelahnya, kami kembali ke rumah. Terima kasih sahabatku. Saya memberi engkau memberi. Saya memberi saya mendapat. Saya memberi dengan Cuma-Cuma dan saya mendapat dengan Cuma-Cuma.

Dua buku mungkin tidak berharga tetapi di dalamnya ada ilmu pengetahuan yang amat berharga. Dua buku mungkin tidak lama saya baca, tetapi betapa lama saya akan mengingat pengalaman mendapat dua buku ini. Jangan takut memberi karena akan mendapat lagi.

PA, 26/4/13
Gordi

Post a Comment

Powered by Blogger.