Masihkah
kota menjadi tempat hidup yang layak bagi manusia? Kota menjadi tempat menarik
bagi orang desa. Jangan heran jika orang desa berbondong ke kota. Mereka
mendambakan hidup di kota. Jadilah kota sebagai tempat berkumpulnya orang desa.
Kota
didambakan sebagai tempat nyaman untuk manusia. Hidup di kota kota serba enak.
Demikian pikiran banyak orang desa. Apakah di desa tidak nyaman? Nyaman juga
hanya saja gengsi orang desa mendesak mereka untuk tinggal di kota. Orang kota
lebih maju, kata mereka.
Memang
enak hidup di kota. Paling tidak sarana lancar. Mau di dunia nyata,
transportasi, kebutuhan harian, maupun di dunia maya. Namun, apakah itu
menjamin hidup nyaman? Sebetulnya tidak. Dampak negatifnya juga ada. Orang
terkurung dengan kenyamanannya. Selain itu, keamanan menjadi barang mahal bagi
orang kota.
Daya
pikat kota makin tinggi. Dari orang desa hingga pencopet kelas kakap. Baik yang
berdasi maupun yang di jalanan. Bukankah di kota, tinggal orang berdasi yang
korupsi dan penjahat jalanan? Ya kota bukan lagi tempat yang nyaman bagi
manusia. Maka, kota yang didambakan sebagai tempat nyaman kini menjadi tempat
yang kurang manusiawi. Manusia tidak menjadi manusia yang seutuhnya ketika
tinggal di kota. Manusia di kota menjadi pengecut, penakut, angkuh, dan tidak
ramah. Kejahatan adalah tanda bahaya bahwa kota tidak layak bagi manusia.
Masihkah kalian orang desa mau ke kota?
PA,
14/3/13
Gordi
Post a Comment