Halloween party ideas 2015

Pergi. Kata yang membuatku sedih. Sedih karena engkau meninggalkanku. Kau pergi dan aku tinggal. Bahkan kau tinggalkan daku. Kau berjumpa teman baru dan aku tak dapat apa-apa. Aku dan kamu sudah akrab. Tapi, lagi-lagi kau pergi tinggalkan daku.

Kau pergi untuk kembali. Kamu memang pergi. Pergi meninggalkan aku. Tetapi aku tetap berharap kau akan kembali. Dan itulah harapanku, kau akan kembali. Kau pergi namun kembali. Bahkan kau pergi untuk kembali.

Kau pergi dan meninggalkan kenangan indah di sini bersamku. Kau tinggalkan semuanya. Bagimu, tiada lagi yang berharga yang sudah kita jalin bersama. Kita sama-sama menilainya itu berharga. Amat berharga. Namun, yang berharga—dalam sekejap mata—menjadi tak berharga. Yang berharga itu kini menjadi yang hampa. Dan itulah yang membuatku sedih dengan kepergianmu.

Kau pergi dan meninggalkan semua yang berharga. Bagimu, pergi dengan melupakan semua kenangan indah selama kita bersama menjadi sebuah harapan. Karena jika kau bawa kenangan kita, kau tak bebas lagi menemukan kebersamaan baru di sana. maka, pesanku, tinggalkan kenangan indah kita bersama. Biarlah kau pergi dengan hampa kenangan. Kelak, kamu akan mendapat pengalaman baru di sana. dan itu akan menjadi kenangan indah kala engkau meninggalkan tempat itu.

Kau pergi untuk kembali. Harapanku, kamu akan kembali lagi. Aku ingin kita bersama. Engkau memang akan pergi. Harus pergi. Tetapi aku berharap kebersamaan kita tidak berakhir. Entahkah kau menemukan teman baru di sana. Berelasilah dengannya sampai kalian bisa akrab. Aku akan mendoakanmu dari sini. Belajarlah dari teman barumu, budaya barumu, bahasa barumu. Siapa tahu itu menjadi bekala, kelak, ketika engkau kembali bersamaku. Aku tak minta apa-apa padamu, selain pergi untuk kembali.

Betapa aku rindu kamu kembali. Kamu belum lama di sana, baru akan mau berangkat. Tapi, pikiranku sudah menjauh, angan-anganku melayang. Dalam hati kecil kubertanya, kapan kau kembali? Akankah kita emngulang kenangan indah bersama? Aku harap kamu kembali. Itu saja pesanku. Yang lain hanya bumbu perjalanan. Intinya, aku harap kau kembali. Aku merindukanmu, mengharapkanmu, bahkan memintamu untuk kembali lagi.

Kau pergi meninggalkan kenangan yang lama. Bawalah dirimu yang hampa. Isilah tenaganya agar siap menerima hal baru. Itulah bekalmu dalam kepergianmu ini. Selamat jalan dan salam sukses.

*Obrolan siang

PA, 2/3/13
Gordi

Post a Comment

Powered by Blogger.