Halloween party ideas 2015

Membuat pilihan kadang amat sulit. Memilih satu di antara sekian pilihan memang bukan perkara mudah. Semakin banyak pilihan semakin sulit memilih. Sebaliknya makin sedikit pilihan makin mudah memilihnya. Ini dari segi jumlah.

Selain jumlah, tingkatan kategori pilihan juga menentukan. Dua pilihan yang tingkatan kategorinya hampir sama justru menyusahkan membuat pilihan. Pilihan antara yang asyik dan yang baik misalnya. Keduanya menjadi bahan pertimbangan sebelum memilih. Yang asyik atau yang baik. Kalau dilihat, keduanya punya nilai positif. Yang asyik membantu manusia. Yang baik juga membantu manusia. Tetapi keduanya tentu punya risiko.

Risiko inilah yang akan menjadi pertimbangan akhir saat membuat pilihan. Pilih yang asyik risikonya demikian. Pilih yang baik risikonya demikian. Yang asyik tentu saja membuat manusia senang, gembira, menikmati. Yang asyik membuat manusia menikmati dunia yang mengasyikkan ini. Bahkan kadang-kadang terlalu asyiknya sampai lupa bahwa yang asyik itu tidak selamanya mengasyikkan. Yang asyik bisa menjerumuskan manusia pada yang tidak asyik. Manusia menderita karena terlalu asyik menikmati obat terlarang.

Yang baik belum tentu mendatangkan kebaikan. Yang baik sering dikategorikan positif. Dan memang yang baik itulah yang diidealkan, yang dicita-citakan, yang diperjuangkan. Perjuangan mencapai yang baik bukan perkara mudah. Mencapai yang baik kadang-kadang melalaui jalan terjal bahkan jalan yang tidak mudah. Atau juga jalan yang tidak baik.
Menjadi orang jujur misalnya. Jujur masuk kategori yang baik dari segi moral. Tetapi, untuk menjadi orang jujur, jalannya tidak mudah. Pejuang kejujuran dihadang pejuang tidak jujur. Anak SD yang mau jujur mengerjakan soal UN dihadang oknum yang tidak jujur entah itu gurunya, temannya, dan sebagainya.

Jadi, pilih mana, yang asyik atau yang baik? Keduanya punya risiko. Risikonya berat. Pilihan yang tidak mudah. Itulah sebabnya saya menulis status di fb pagi ini, #lebih baik berbuat baik daripada berbuat jahat
lebih asyik berbuat jahat daripada berbuat baik
kalau berdasarkan kategori asyiknya lebih asyik berbuat jahat
tetapi kalau berdasarkan baik-buruknya lebih baik bebruat baik#. Kembai ke pertanyaan, pilih mana?

Jawabannya tergantung kebutuhan Anda. Mana yang Anda butuhkan saat ini. Memilih yang asyik atau yang baik. Jika Anda mau bersenang-senang sebentar, pilihlah yang asyik. Jika Anda mau berbagi dengan sepenuh hati, pilihlah yang baik. Dengan itu kebaikan Anda itu akan menjadi teladan yang baik bagi sesama. Tetapi perlu diingat ketika Anda sedang menikmati yang asyik, Anda juga sedang diuji untuk terus menenerus menikmati yang asyik atau Anda bisa memabatasi diri menikmati yang asyik itu. Yang asyik tentu enak dinikmati tetapi yang asyik itu menjadi lebih enak dinikmati jika Anda tahu batasnya. Di sebelah yang asyik itu ada ketidaknikmatan. Setelah menikmati Anda akan mengalami yang tidak nikmat.

Selamat pagi
Selamat memilih
Selamat menikmati

PA, 31/5/13

Gordi

Post a Comment

Powered by Blogger.