Halloween party ideas 2015

foto ilustrasi oleh Anto Mantor Van Bond
Tak semua pembaca meninggalkan jejak pada tulisan. Ada yang membaca lalu pergi. Ada yang meninggalkan jejak berupa komentar. Ada pula yang memberi penilaian sesuai kategori yang ada. 

Simak tanpa kata. Itulah yang terjadi jika tanpa jejak komentar. Tetapi bukan berarti mereka tidak memerhatikan tulisan kita. Mereka mungkin tidak memerlukan kata untuk berkomentar. Mereka hanya memberi penilaian. Atau juga mereka hanya kagum sampai-sampai tak bisa berkata-kata lagi. Atau juga mereka buru-buru sehingga mereka hanya memberi penilaian.

Menilai juga mewakili perasaan dan pikiran. Menilai menarik menyangkut perasaan, menilai inspiratif berkaitan dengan pikiran. Demikian juga dengan penilaian lainnya.

PA, 30/12/12
Gordi

*Pernah dimuat di blog kompasiana pada 30/12/12

foto ilustrasi oleh Lucy (Ijucsu)
Tahukah Anda malam paling huru -hara sepanjang tahun? 

Sebentar lagi pergantian tanun. Dua hari lagi. Lusa malam adalah malam tahun baru. Malam paling repot adalah menjelang pergantian tahun.

Lihat saja persiapan di beberapa kota. Ada yang mengerahkan sejumlah personel polisi untuk mengamankan malam pergantian tahun. Ada yang membuat atraksi menjelang detik-detik pergantian tahun. Ada pula yang mengalihkan jalur kendaraan di jalan-jalan tertentu. Ada yang menggelar doa bersama. Dan sebagainya.

Yang jelas pada malam itu banyak warga turun ke jalan. Jalan pun jadi macet. Kendaraan berkonvoi. Manusia bak lautan. Tak ada lagi ruang kosong yang tersisa.

Beginilah malam pergantian tahun. 2012 akan berakhir dan 2012 akan tiba. Huru-haranya pada saat pergantian keduanya. Semoga tidak ada korban kecelakaan pada acara konvoi besar-besaran. Sebab, peluang untuk jadi korban amat besar. Siapa peduli jika muncul kerumunan orang? Yang ada hanya menyelamatkan diri sendiri. Nah, kalau tidak bisa selamat, mau tak mau siap menerima risiko. Entah diinjak atau didorong. Beginilah suasa kerumunan manusia di malam pergantian tahun.

PA, 29/12/12
Gordi

*Pernah dimuat di blog kompasiana pada 29/12/12

foto ilustrasi oleh Yudha P Sunandar
Engkau menyapaku pagi ini
Selamat pagi…
Engkau mungkin tidak sadar mengucapkan itu
Memang setiap pagi engkau mengucapkannya 

Aku tahu kamu buru-buru
Melayani pelanggan lainnya
Tetapi bahasa tubuhmu sudah terpaku
Kepala menunduk pertanda hormat
Sekaligus mengucap selamat pagi

Kamu membuang koran itu di halaman rumah
Kamu memberi langsung kepada pelanggan yang kebetulan bertemu denganmu
Di situ ada dialog kamu dengan dia
Kalian berkenalan

Sering berkenalan
Hingga ada komunikasi akrab
Demikianlah pepatah berujar ala bisa karena biasa
Engkau melayani sejak pagi-pagi buta

Orang bilang ini gampang saja tinggal mengantar
Padahal di balik kesibukan pagimu itu
Ada keindahan yang tiada tara

Engkau menghirup udara pagi yang bersih dan segar
Engkau menyaksikan rakyat menyapu halaman rumah mereka
Engkau melihat bapak, ibu, kakek, nenek, muda, mudi berlari pagi hari

Inilah indahnya harmonisasi kehidupan
Terima kasih tuk tukang koran
Pembawa berita
Pembawa inspirasi

Salam……

PA, 29/12/12
Gordi

*Pernah dimuat di blog kompasiana pada 29/12/12
Powered by Blogger.