Halloween party ideas 2015

Gambar dari google, www.tempo.co
Kalian dipercayakan menjadi wakil kami
Kami rakyat kecil
Semula kami bingung
Untuk apa? Mengapa?
Kalian datang membawa janji pengharapan

Kalian akan sejahtera
Kalian akan menikmati biaya pendidikan
Kalian akan mendapat sumbangan
Jalan-jalan desa diaspal
Kelak kalian akan menjual hasil tanam ke kota

Demikian sebagian janji kalian
Kami ingat janji itu
Kami mengharapkan janji itu
Kami berpikir memang itu akan jadi nyata

Sekian lama kami menunggu
Janji itu tidak ada hasilnya
Kalian ternyata mengajari kami mengobral janji
Kalian bilang kami akan bekerja untuk kalian
Nyatanya kalian selalu bepergian ke luar kota dan keluar negeri

Kami kadang-kadang kesal dengan perilaku kalian
Mentang-mentang sudah ada jaminan gajinya
Seenaknya saja bepergian ke mana-mana
Kami terpaksa melabeli kalian pengisap uang rakyat
Menghabiskan uang rakyat

Kami rakyat bekerja sampai berkeringat
Lalu kami diberi formulir pengisian pajak
Kami membayar pajak
Kami taat pada peraturan negara
Kami tidak mengisap uang negara
Tetapi mengapa kalian menghabiskan uang untuk bepergian ke mana-mana?

Kami tetap bekerja di kebun sewaktu liburan
Kalian entah mengerjakan apa
Jangan-jangan bepergian ke mana-mana
Membawa mobil dan menabrak orang

Yang jelas kami tahu
Kalian bisa menambah jadwal liburan
Hari pertama seuasai libur kalian tidak ada

Jangan mengajari kami untuk mengorupsi waktu

PA, 4/1/13
Gordi

gambar dari google amihec.deviantart.com
Dua kata
Tak lebih
Tak kurang 

Itu yang aku berikan
Harap engkau terima
Aku memberi dari hati

Bukan mengumbar sesaat
Apalagi menyesatkan, bukan
Kita sudah selesai

Sampai di sini saja
Tak mau berlanjut
Nanti terjadi sesuatu

Kuharap engkau mengerti
Kita tak bisa bersua lagi
Meski indah jika diingat

Anggap saja semua kenangan
Hari-hari telah kita lalui
Engkau merasa dekat denganku
Tak mau berjauhan
Seolah-olah ada magnet yang menarik

Kini kita mencoba berjauhan
Mencoba karena belum terbiasa
Ini kebiasaan baru
Suka tidak suka mesti kita lakukan

Semua indah pada waktunya
Ada waktu untuk bersama
Ada waktu untuk berpisah
Dua kata untukmu

Selamat jalan…..

PA, 3/1/13
Gordi

gambar dari google www.merdeka.com
Banjir menjadi bahaya yang sering melanda warga Indonesia. Di berbagai daerah warga mengalami bencana ini. Menjadi aneh karena banjir terjadi bukan hanya dikota tetapi juga di daerah. Mengapa semua ini terjadi? 

Banjir menjadi tanda sekaligus rambu bahwa alam Indonesia sudah rusak parah. Kita mulai dengan banjir di Jakarta. Penyebabnya di sini banyak. Yang jelas terlihat adalah masalah sampah. Sampah menyumbat semua saluran air. Juga tanah yang dilapisi beton dan semen.

Selain itu banjir di Jakrta disebabkan oleh tidak adanya resapan air di daerah puncak. Air dari puncak mengalir tanpa meresap di tanah. Di puncak tanah resapan berkurang. Di mana-mana ada semen dan beton. Vila, penginapan, dan hotel dibangun di mana-mana.
Banjir bukan hanya di Jakarta. KOMPAS hari ini mewartakan banjir di beberapa kota.
Paling tidak di empat pulau. Jawa di Bojonegoro, Jawa Timur, Kalimantan di Jalan Trans-Kalimantan, Sumatera di Aceh dan Sulawesi di Makasar. Empat daerah ini berada di 4 dari 5 pulau besar di Indonesia.

Saya kira sudah cukup bukti untuk mengatakan alam Indonesia sudah rusak parah. Kita belum bicara soal alam di bawah laut. Tetapi di darat kita sudah lihat dengan mata kepala sendiri.

Tambang minyak bumi dan batu bara serta perusahaan kelapa sawit masih menyebar di mana-mana. Kita tidak terlalu berani mengatakan bahwa beberapa hal ini menajdi penyebab rusaknya alam. Tetapi dari hasilnya kita sudah melihat. Bekas daerah tambang menyisakan lobang menganga yang tak bisa digunakan lagi.

Jadi, tunggu bukti apa lagi untuk menanggulangi bahaya rusaknya alam Indonesia? Kita semua terpanggil untuk menjaga alam ini. Rasanya terlambat untuk melempar kesalahan kepada para pengusaha tambang dan kelapa sawit.

Yang mendesak sekarang ini adalah bagaimana kita menjaga alam kita. Yanggersang ditanami seuatu. Yang masih bisa ditanam kita tanam dengan berbagai jenis pohon. Yang longsor kita tanam dengan pohon penyangga. Yangtersumbat kita lancarkan. Mari bersatu menjaga alam Indonesia.

PA, 4/1/13
Gordi

Banjir: Tanda Rusaknya Alam Indonesia

Powered by Blogger.