Halloween party ideas 2015

THE HELPER OF HELPLESS
 
St Basil, the great, photo: fineartamerica.com 
O Lord, the helper of the helpless, the hope of those who are past hope, the saviour of the tempest-tossed, the harbour of the voyagers, the physician of the sick. You know each soul and our prayer, each home and its need. Become to each one of us what we most dearly desire, receiving us all into your kingdom, making us children of the light. Pour on us your peace and love, O Lord our God. Amen. Orthodox liturgy of St. Basil


ga-livinginchrist-jan18-p7

MARY, I LOVE YOU
 
St Philip Neri, photo: famigliacristiana.it
Mary, I love you. Mary make me live in God, with God, and for God. Mary, pray for me and for the departed. In every difficulty and distress, come to our aid. Remember me and help me always to remember you. Pray for us, O holy Mother of God, that we may be made worthy of promises of Christ. Amen. St. Philip Neri


ga-livinginchrist-jan18-p7

SAAT BAYI YESUS DIARAK
 
Kandang Natal 2017 di Paroki SFX Maligaya
Misa Natal kali ini agak berbeda bagi saya. Selalu ada hal baru yang dilihat di tempat yang baru. Selama 4 tahun di Italy, ada saja hal menarik yang ada. Natal dalam dingin dan bersalju.

Hal baru itu juga ada di Manila-Filipina tahun ini. Boleh jadi bukan kebetulan, saya datang awal Desember. Sehingga, akhir bulan bisa ikut Natal a la Filipina. Natal ini sungguh sesuatu yang baru. Beda dengan 4 tahun sebelumnya. Semuanya memang beda banget dengan tradisi di Indonesia.

Saya ikut misa Malam Natal pada pukul 7. Misa ini jadi unik karena dalam bahasa Tagalog. Saya tidak mengerti tetapi berusaha mengerti melalui panduan teks misa.

Umat membludak di dalam dan luar gereja. Saya sengaja datang 45 menit sebelum misa untuk melihat suasana gereja. Umat rupanya antusias dengan datang lebih awal. Tadi pagi sebenarnya rasa antusias lebih tepat. Mereka menyelesaikan Misa Ayam Berkokok selama 9 hari. Saatnya untuk mengatakan ahh Tuhan, kami sudah tiba.

Antusias itu rupanya dibawa sampai malam ini juga. Setelah perarakan masuk yang meriah serta pengantar dari Pastor, gereja digelapkan. Sekelompok remaja dan OMK menyiapkan drama singkat. Dalam drama itu diceritakan kisah kelahiran Yesus. Mulai dari perjalanan Yosep dan Maria ke Betlehem. Mereka bingung mau menerima Yesus di rumah siapa.

Dalam kebingungan, mereka malah berjumpa sejumlah anak muda yang sedang berpesta. Minum-minuman dan berjoget ria. Tidak beda dengan mereka, ada juga sekelompok keluarga yang menolak kehadiran mereka. Saat melihat Yosep dan Maria dalam keadaan bingung, mereka mengatakan tidak bisa menampung mereka di rumah.

Boleh disimpulkan: tidak ada tempat untuk Yosep dan Maria. Adegan selingan selanjutnya berupa dialog 5 remaja tentang arti Natal dan seberapa pentingnya. Tampak bahwa Natal membawa kegembiraan sekaligus tidak ada apa-apanya bagi mereka. Ada yang antusias, ada yang tidak.

Setelah dikuatkan dalam mimpi, Yosep dan Maria akhirnya menemukan tempat yang pas. Yesus dilahirkan di kandang ternak. Dalam kesederhanaan itulah Yesus datang ke dunia, di hadapan para gembala yang tidak paham dengan kedatangan-Nya.

Yesus kemudian diperkenalkan pada mereka oleh sang Malaikat. Dan seperti para gembala itu, kami juga diperkenankan melihat bayi Yesus itu. Barisan para putra altar, rombongan Diakon dan Pastor serta pemuda yang berperan sebagai Yosep dan Maria membawa bayi Yesus berarak di dalam gereja. Umat di setiap kelompok tempat duduk pun melihatnya. Bahkan ada yang terharu serta ingin menyentuh bayi Yesus itu. Bagi mereka, bayi itu adalah Allah yang dekat dengan mereka. Mereka pun ingin menyentuh-Nya.

Setelahnya, perayaan ekaristi dilanjutkan. Sungguh sesuatu yang baru bagi saya. Drama itu kiranya ingin menarik para remaja dan OMK untuk ambil bagian dalam perayaan Natal. Natal dengan demikian menjadi sesuatu yang berarti bagi mereka. Kiranya bayi Yesus juga berbicara pada mereka. Adegan mereka tidak sekadar bersuara dan bergerak tetapi juga masuk dalam jiwa mereka.

Natal yang pas memang mesti menyentuh semua orang. Melihat orang muda dan remaja ini, saya teringat dengan Italia. Dari hati, ingin melihat mereka di gereja, apa daya, tidak banyak anak remaja dan anak mudanya. Andai saja Natal di sana diwarnai drama seperti ini, misa Malam Natal akan lebih hikmat lagi.

Semoga suatu saat, para remaja dan OMK ini hadir di Italia.

Salam damai Natal bagi para pembaca

Quezon City, 26/12/17

Gordi SX
Powered by Blogger.