foto oleh Firdaus Usman |
Perawat
biasanya menemani dokter ketika berkunjung ke pasien. Perawat juga biasanya
menyediakan peralatan medis yang mungkin akan dipakai oleh dokter. Perawat juga
menyediakan obat yang ditunjuk dokter. Bahkan sebelum operasi besar, peran
perawat biasanya didahulukan. Mereka yang melakukan persiapan seperti
menyiapkan kondisi pasien secara psikologis, mencukur rambut-rambut yang perlu
dicukur, dan sebagainya.
Lantas,
apakh dengan demikian, dokter lebih tinggi dari perawat?
Saya
setuju, dari segi pendidikan, boleh jadi dokterlebih tinggi. Pandangan umum
juga menempatkan posisi perawat lebih rendah daripada dokter.
Tetapi
dari pengalaman saya, saya cenderung menilai bahwa perawat lebih mulia
pelayananya ketimbang dokter. Mengapa demikian?
Sewaktu di
rumah sakit dan menjadi pasien, saya sering berinteraksi dengan para perawat.
Setiap saat apa yang saya perlukan selalu dibantu oleh perawat. Dengan perawat
pula saya berdialog, menyampaikan keluhan sakit, mengantar ke kamar kecil jika
penjaga tidak ada, meminta makanan dan obat, dan sebagainya. Karena sering
berinteraksi, saya merasa dekat dengan perawat.
Dengan
dokter, saya hanya berjumpa satu sampai dua kali saja. Beberapa pasien di ruang
saya juga hampir sama. Hanya satu atau dua kali dikunjungi dokter.
Okelah
saya tidak menyangkal kalau dokter itu sibuk. Bekerja di beberapa rumah sakit
dan memiliki kesibukan lain. Saya tidak menyangkal ini. Orang hebat memang
selalu dicari orang. Dokter memiliki pasien dalam jumlah besar dan tersebar di
beberapa rumah sakit, misalnya.
Saya tetap
menganggap para perawatlah yang paling berjasa dalam proses kesembuhan saya di
rumah sakit. Dengan merekalah saya berinteraksi setiap hari. Memang dokterlah
yang menentukan kapan saya sehat betul, kapan saya pulang, kapan saya minum
obat A, dan sebagainya. Tetapi menurut saya, pelayanan seorang perawat lebih
mulia ketimbang pelayanan seorang dokter.
Penilaian
ini murni dari pengalaman sendiri ketika menjadi pasien di rumah sakit lebih
dari sekali. Boleh jadi pengabdian dan pelayanan seorang dokter lebih mulia
bagi masyarakat pedalaman nan terpencil ketimbang pelayanan seorang perawat.
Tetapi saya tetap menganggap perawatlah yang lebih dulu emnangani pasien.
Semestinya
penilaian tinggi-rendah profesi perawat dan dokter segera dihilangkan. Keduanya
mesti sama dalam peran yang berbeda dan saling melengkapi. Terima kasih untuk
para dokter dan perawat yang berjasa dalam hidup saya.
*dari postingan saya di kompasiana
PA,
8/9/2012
Gordi Afri
Post a Comment