FOTO |
Buatlah
daftar orang-orang yang berjasa dalam hidup. Begitu bunyi sebuah suruhan dalam
sebuah pelatihan menemukan potensi diri. Bingung? Begitu reaksi beberapa
peserta. Siapa-siapa saja mereka yang berjasa itu?
Bingung
itu wajar. reaksi spontan. Coba baca ulang suruhannya lalu diam sejenak.
Layangkan pikiran ke masa-masa awal hidup hingga hari ini. Akan muncul
jawabannya nanti.
Diam
sejenak. Lima menit sudah cukup. Lalu muncullah jawaban. Ditulis, dibuat
daftar, lalu ceritakan ke teman-teman.
Siapa yang
mau, suka rela, maju, dan ceritakan. Hampir semua peserta menjawab, orang yang
berjasa dalam hidup adalah seorang ibu. Di antara sekian yang berjasa, ibu
adalah yang pertama disebut. Mengapa demikian?
Karena
ibulah yang melahirkan. Begitu argumen mereka. Ya. Itu benar. Tidak ada yang
menyangkal. Tidak ada laki-laki yang melahirkan. Tetapi bukan berarti bapak
tidak berjasa? Bapak dan ibu adalah orang berjasa. Lalu, mengapa mesti ibu
disebut duluan? Bukankah ibu melahirkan lalu yang membesarkannya adalah bapak
dan ibu?
Ya tentu
saja. Tetapi jawaban itulah yang muncul dalam pikiran ketika melayangkan
pandangan ke masa kecil. Yang mudah diingat adalah peristiwa kelahiran. Di
situlah ibu menjadi pemeran utama. Selain ibu, ada banyak orang berjasa seperti
bapak, kakak, adik, guru, pendidik non formal, masyarakat, pemimpin agama, dan
lain-lain.
Menemukan
atau membuat daftar orang-orang berjasa akan mengubah cara pandang seseorang.
Dengan orang berjasa ini, kehidupan berubah. Tentunya dari yang kurang baik ke
yang lebih baik. Merekalah yang terlibat dalam proses itu. Jadi, sikap saya
yang dulu beda dengan sikap saya sekarang. Saya berubah karena orang berjasa.
Kita tidak tinggal di tempat tetapi bergerak, berubah.
Jangan
khawatir dengan kehidupan Anda. Setiap hari pasti ada perubahan. Sadarilah
semua itu dan cobalah untuk hidup lebih baik lagi.
----------------------------------------
*dari postingan saya di kompasiana
PA,
7/9/2012
Gordi Afri
Post a Comment