Saya baru saja membaca buku Perang Eropa Jilid II Karangan PK Ojong.
Ini bacaan lanjutan dari buku pertama, Perang Eropa J I.
Saya tertarik dengan salah satu
kisah prajurit di dalamnya. Di situ diceritakan bahwa para prajurit disuruh
menulis surat kepada keluarga, istri dan anak-anak atau orang tua. Surat itu
adalah surat wasiat. Ini dibuat menjelang berangkat perang. Jadi, semacam
pemberitahuan terakhir untuk keluarga.
Malam sebelum ada penyerangan
ke tempat baru, para prajurit disuruh masuk barak tentara dan mulai menulis
surat wasiat ini. Jika besok dalam penyerangan terjadi hal yang tidak
diinginkan, maka kepala tentara mengantar pulang jenazah beserta surat itu.
Wah...ternyata demikian
yah....kisah para prajurit. Memang jadi tentara itu gampang-gampang susah. Ada tentara
yang kelihatan tampan, bodinya bagus dan menarik, dan sebagainya. Suatu saat
pemandangan lenyap seketika dalam peperangan.
Tak ada yang tahu. Tetapi keluarga
cukup terbantu dengan surat wasiat. Paling tidak itu sebagai bukti bahwa dia
berkorban demi bangsanya. Dia juga tidak melupakan keluarga yang ditinggalkan.
PA, 27/10/2012
Gordi Afri
Post a Comment