Kamis, 25 Oktober 2012. Hari
bersejarah bagi saya. Tentu ada peristiwa penting hari ini.
Saya mengendarai mobil sejauh
lebih kurang 100 kilo meter. Jarak yang cukup jauh bagi saya. Selama ini saya
membawa mobil. Hanya saja tidak sejauh itu. Paling-paling ruang lingkupnya
hanya dalam kota Yogyakarta saja. Hari ini betul-betul cukup jauh.
Bagi mereka yang memiliki mobil
dan bisa menyetir sendiri, jarak ini belum apa-apa. Saya pernah mendengar
cerita seorang bapak yang mengendarai mobil pribadinya dari Jakarta ke Medan,
Sumatera Utara. Bayangkan berapa jauhnya? Atau juga dari Jakarta ke Surabaya
yang jaraknya lebih kurang 793 kilo meter?
Ini jarak yang cukup jauh. Dan,
saya kira wajar. Sebab, mereka memiliki mobil sendiri dan sudah mahir menjadi
sopir. Bandingkan saya yang baru saja menjadi sopir. Di satu sisi jarak ini
cukup jauh. Namun dengan jarak ini, saya dilatih untuk menempuh jarak jauh dan
ini membanggakan bagi saya. Apalagi perjalanan kemarin lancar dan kami tiba
dengan selamat.
Bagaimana pun perjalanan hari
ini cukup menyenangkan bagi saya. Dari kota Yogyakarta ke Muntilan lalu ke arah
Sendangsono. Kemudian kembali lagi ke Magelang dan menuju Candi Borobudur.
Rute menantang saya alami dalam
perjalanan ke Sendang Sono. Ada satu tanjakan yang cukup curam. Saya nekat naik
dengan gigi satu kemudian mau ofer ke dua. Mobil bisa naik. Hanya saja di
tengah tanjakan ada truk macet sehingga kami harus mundur. Dari bawah saya naik
lagi dengan gigi satu. Tanjakan pun bisa dilewati. Saya tahu sekarang di
tanjakan itu pasang gigi satu. Mobil bisa naik dengan baik, kuat, tanpa merasa
tidak bisa terdorong lagi untuk maju.
Ini perjalanan menangtang. Menantang
rute tanjakan dan turunan serta rute yang jauh. Kiranya besok ada yang lebih
jauh lagi, saya sudah berani dan penuh percaya diri. Terima kasih Tuhan untuk
perjalanan kami hari ini.
PA, 26/10/2012
Gordi Afri
Post a Comment