foto oleh duckoverseasconsultant |
Siapa bilang hanya orang kaya yang
bisa mengunjungi tempat wisata? Ada orang miskin yang mengunjungi tempat
wisata. Ya boleh jadi tidak sesering orang kaya. Tetapi, orang miskin juga
bisa. Modalnya adalah kemauan dan usaha keras.
Inilah yang dialami tim Jelajah
Sepeda Bali-Komodo sejauh 620 km. Dari Bali, Lombok, Sumbawa, Bima, Labuan
Bajo-Flores hingga Komodo. Mereka bukan hanya berwisata ke komodo tetapi
berwisata ke tempat-tempat yang dilewati.
Saya juga penggemar sepeda. Dan
memang ke kampus selalu bersepeda. Tetapi tidak sejauh yang mereka tempuh.
Tidak mengalami yang mereka alami. Hanya ada persamaan. Mendapat sapaan
keramahan dari warga. Bukan hanya mendapat sapaan tetapi juga menyapa. Mereka
memiliki kemauan kuat untuk menghadapi tantangan.
Mereka berusaha keras mendayung hingga titik akhir.
Naik sepeda, menyehatkan, menyegarkan.
Naik sepeda mendapat keakraban.
Naik sepeda mendapat sapaan hangat.
Naik sepeda bisa melihat varanus komodo.
Naik sepeda mendapat banyak teman baru.
Naik sepeda menjadi pengalaman tak terlupakan sepanjang
hidup.
Naik sepeda……….
Naik sepeda…..banyak petualangannya.
——————————-
*Obrolan malam menjelang bobo….
PA, 25/9/2012
Gordi Afri
*Dimuat di blog kompasiana pada 25/9/2012
Post a Comment