Halloween party ideas 2015

foto oleh Aulia Halimatussadiah
Siapa pun pasti ingin dan berusaha untuk menang dalam setiap pertandingan. Itulah yang dicari oleh setiap tim. Juga setiap pemain yang berlaga di lapangan. Kemenangan menjadi tolok ukur keberhasilan. Tetapi jika kalah bagaimana? Apakah itu bukan termasuk situasi yang melekat dalam pertandingan?

Pilkada Jakarta baru saja selesai. Ada yang menang dan ada yang kalah. Hitungan cepat beberapa lembaga menunjukkan hal itu. Menarik sekali melihat hasil ini. Paling tidak dua kandidat kepala daerah sudah siap untuk menerima hasil. Sebab, pertarungan pilkada ini menuntut mereka untuk siap menang dan siap kalah. Syukur kalau menang. Tetapi setiap kandidat hanya boleh menerima satu hasil. Atau kalah atau menang. Dalam persiapan pertarungan tentu saja siap menang dan siap kalah.

Mereka sudah meyakinkan pemilih dengan berbagai cara dalam masa kampanye. ada janji perbaikan sana-sini, penambahan fasilitas, membuat terobosan ini itu, mengajukan solusi jitu, dan sebagainya. Pemilih juga sudah mendengar dan mencermati semuanya. Pemilih, kini ibarat bos, bebas menentukan pilihannya. Inilah yang terjadi saat pemilihan. dan, kita sudah tahu hasilnya dari hitungan cepat. Salah satu kandidat menang. Dialah yang berhasil meyakinkan dan membuat pemilih jatuh hati padanya.

Gubernur Fauzi Bowo sudah siap untuk menang dan kalah. Dia sudah memberi salam kepada pesaingnya, Pasangan Pak Jokowi. Ini menjadi petunjuk bahwa dia memang sudah siap untuk memang dan kalah. Dan, berani menerima hasil serta mengakui kemenangan pesaingnya. Menelepon atau memberi salam kepada pesaing bukanlah hal besar. Tetapi menjadi hal besar ketika dibuat pada momen bersejarah. Pilkada adalah momen bersejarah. Fauzi sudah membuat hal besar suasana pilkada kali ini.

Ini menjadi pelajaran berharga bagi setiap orang yang mau memimpin. Juga bagi pemain yang bertarung dalam arena pertarungan. Siap menang dan siap kalah. Kalau menang bersyukurlah. Target tercapai. Tetapi kalau kalah, jangan berkecil hati. Bangkit kembali. Mulai dengan mengakui kekuatan lawan.

Orang besar adalah mereka yang berani untuk menang dan berani menerima kekalahan.

——————————

*Obrolan siang menjelang sore

PA, 22/9/2012
Gordi Afri

Post a Comment

Powered by Blogger.