foto oleh Zam Lope |
Ini perilaku bukan main jahatnya.
Pelakunya tentu punya maksud di baliknya. Maksud yang membahayakan pengunjung.
Kita berharap kejadian semacam ini berkurang. Keamanan ditingkatkan seiring
dengan banyaknya pengunjung. Kita juga mesti hati-hati dan waspada dengan
kendaraan kita. Pilihlan tempat yang aman.
Setelah memarkir sepeda motor di parkiran
Gramedia Matraman, mata saya tertuju pada beberapa pohon yang tumbuh di situ.
Karena terbiasa, saya pun tidak memerhatikan dengan serius. Saya mengajak teman
saya untuk melanjutkan ke toko buku. Tak ada lagi bayangan tentang pohon-pohon
itu. Yang jelas, saya memarkir sepeda motor tepat di bawah sebuah pohon
sehingga terhindar dari panas matahari.
Ketika keluar, saya melihat pohon-pohon
itu lagi. Satu pohon yang agak berbeda, membuat mata saya menatap lebih lama
lagi. Ada pohon dan buahnya. Beberapa di antara buahnya berwarna merah.
Sebagian lagi masih hijau seperti warna daun pohon itu. Pohon itu tak ada
duanya di tempat parkir itu. Ternyata itu buah rambutan. “Ah…rambutan yang
memikat hati.” Beda dengan pohon lainnya yang berjenis sama.
Woao….andai buahnya boleh dipetik, saya
akan memetiknya. Saya tidak tahu enak apa nggak buah rambutan itu. Warnanya
tidak semerah rambutan yang dijual di pasar buah, segar dan bersih. Beda juga
dengan rambut yang disemir sehiangga kelihatan merah sedikit. Beda juga dengan
bibir gadis cantik yang diples gincu merah. Rambutan ini berwarna merah
samar-samar dan kelihatan kotor, tidak segar. Rambutan ini tumbuh di antara
celah-celah konblok di tempat parkiran itu. Di bawahnya selalu ada manusia dan
sepeda motornya, yag mengelilinginya. Pohon ini kurang sehat, karena menghirup
udara kotor yang dibuang dari kendaraan di sekitarnya.
Ah…saya tak mau menatap lebih lama lagi.
Toh, buahnya tidak akan dimakan. Saya hanya bisa kagum akan keberadaannya.
Rambutnya pun kurang menarik karena kurang bersih. Lebih menarik memandang
pohon lain yang menyejukkan pengunjung di bawahnya. Namun, rambut(an) ini
memberi warna tersendiri di lahan parkir ini.
Saya menarik kopling lalu menekan injakan
gigi sepeda motor dan melaju pelan menuju pos tukang parkir. Selamat jalan dan
hati-hati……
CPR, 20/12/2011
Gordi Afri
Gordi Afri
*Dimuat di blog kompasiana pada 21/12/11
Post a Comment