Foto oleh G Abidin |
Dia kini mundur dari dunia bulu tangkis.
Tetapi kiprahnya masih segar. Dia baru saja mendirikan pusat latihan yang
lengkap di Ciracas, Jakarta Timur. Nama tempat ini mengikuti nama Taufik yakni
Taufik Hidayat Arena.
Dia tahu apa yang mesti dibuat setelah mundur
dari dunia bulu tangkis. Mari merenung sejenak tentang apa yang dibuat Taufik.
Saya bertanya-tanya mengapa Taufik
mendirikan pusat latihan seperti ini? Apakah dia tidak puas dengan fasilitas
yang ada di negeri ini?
Boleh jadi dia merasa kurang puas. Dia
mesti meraih mimpinya mendirikan pusat olahraga seperti ini. Saya kira di sini
dia mau mengabdi untuk bangsa.
Fasilitas yang disediakan negara tentu
saja tidak disampingkan. Tetapi Taufik merasa mesti ada arena latihan lain.
Taufik memang mau mengabdi untuk bangsa.
Dan masih banyak mantan atlet lain yang melakukan hal sama. Lihat mereka yang
masih sedia duduk di pengurus bulu tangkis se-Indonesia (PBSI). Beberapa di
antara mereka juga mengabdi untuk bangsa.
Dengan kata lain rakyat di negeri ini
masih mau mengabdi untuk negara. Tinggal saja dikelola dengan baik, negeri ini
mendapat perhatian banyak dari rakyat. Kemajuan olahraga Indonesia tak terlepas
dari dukungan rakyat.
Indonesia harum di dunia bulu tangkis
dunia karena pemainnya. Sementara di dunia sepak bola, rakyat Indonesia adalah
pelopor pendukungnya dari dalam negeri hingga luar negeri.
Amat sayang jika wajah olahraga dikotori
dunia politik. Ngomong-ngomong dunia sepak bola sudah
kena getahnya. Sengketa antara PSSI dan KPSI ternyata dilatarbelakangi dunia
politik. Beda pilihan politik beda juga bentukan organisasi yang ada.
Kita berharap dunia bulu tangkis jauh dari
dunia politik. Jika tidak, cabang olahraga andalan Indonesia ini akan tamat
riwayatnya.
PA, 19/12/12
Gordi
*Pernah dimuat di blog kompasiana pada
19/12/12
Post a Comment