Halloween party ideas 2015

ilustrasi, di sini
Kebiasaan kantuk di kelas di kalangan mahasiswa bukan hal baru. Banyak mahasiswa tertidur atau sekadar kantuk di kelas. Meski ini bukan hal yang baik, kebiasaan ini tetap saja terjadi. Soal baik dan tidaknya kantuk di kelas memang menjadi relatif. Ada yang pro dan ada yang kontra.

Sedikit pengalaman saya. Di kampus kami, seorang dosen pernah mengatakan, kalian boleh tidur di kelas asal tidak mengganggu yang lain. Gangguan itu misalanya ngorok atau keluar air liur yang menyebabkan bau tak sedap. Tak jarang mahasiswa yang kantuk langsung tidur. Tetapi aneh bin ajaib, kami juga langsung bangun ketika sesi diskusi dengan dosen dibuka.

Beberapa teman saya bahkan langsung mengacungkan jari dan bertanya pada dosen. Beberapa teman yang pernah saya tanya mengatakan, mereka memang emndengar pemaparan dosen. Kata kuncinya ada pada kata pembuka. Dosen memaparkan bahan pada bagian awal ada intinya. Selanjutnya hanya penjelasan mengenai bahan tersebut. Teman-teman ini dengan jitu menangkap isi pembicaraan. Itulah sebabnya mereka bisa bertanya meski  kantuk di kelas.

Menurut dosen kami itu, lebih baik mahasiswa itu tidur daripada mendengar secara terpaksa. Setelah tidur, dia akan bangun dengan segar tanpa rasa kantuk. Masalahnya jika mahasiswa tidur sepanjang pelajaran. Tetapi tentu saja tidak. Sebab, ada giliran untuk mengisi kolom paraf pada presensi.

Soal kantuk emmang menjadi masalah besar bagi mahasiswa. Kemarin ketika mengunjungi beberapa teman di kampus mereka, saya masuk ruang pustaka sekaligus ruang baca. Saya mengisi waktu daripada duduk melongo saja. Saya ambilkan beberapa majalah sebagai pemancing minat baca. Kemudian saya keluarkan buku bacaan saya dari tas.

Bersama saya ada seorang mahasiswa. Dia sedang mengerjakan tugasnya. Laptop dinyalakan dan dia mengetik. Beberapa buku yang tampaknya buku acuan dibawanya. Ditaruh di samping laptop. Saya terus membaca hingga satu jam lebih. Saya kaget ketika pelan-pelan mahasiswa itu mematikan laptopnya dan tertidur. Saya menunggu beberapa saat. Ruapnya dia memang tidur.

Woao...untunglah saya tidak tertidur seperti dia. Saya memang datang untuk membaca bukan untuk mengerjakan tugas. Boleh jadi tugas itu menyebabkan dia capek dan akhirnya tertidur. Apalagi jika tugas itu harus dikumpulkan hari itu juga. Inilah derita mahasiswa.

Sebenarnya derita itu bisa diantisipasi. Jauh-jauh hari harus dicicil. Jangan tunggu mendekati hari H baru mulai dikerjakan. Saya beruntung berlatih membagi waktu seperti ini ketika kuliah. Sebab, dalam seminggu beberapa dosen memberi tugas untuk membuat makalah. Jadi, dalam beberapa minggu kemudian ada beberapa makalah yang dikumpulkan. Saya mencoba menyicil mengerjakannya. Mulai dari yang paling mudah dikerjakan. Dengan ini saya punya waktu yang panjang untuk menyelesaikan dan sekali lagi memeriksa pekerjaan sebelum diserahkan pada dosen.

Boleh jadi juga mahasiswa ini capek karena hal lain. Mahasiswa sekarang, zaman saya juga, suka banyak pekerjaan. Ada yang memang bekerja untuk membiayai kuliah. Ada pula yang mencari-cari pekerjaan. Entah itu menghabiskan waktu di mol atau sekadar jalan-jalan. Ada pula yang seharian bersama pacar. Ada yang ikut organisasi yang sebenarnya tidak menunjang kuliah. Hal-hal semacam ini justru menghambat mahasiswa jika tidak pandai mengatur waktu.

Jangan heran jika di kelas mahasiswa capek dan tertidur. Waktu untuk belajar malah diganti untuk tidur. Dan waktu untuk tidur diganti dengan makan-makan atau jalan-jalan. Orang yang bekerja bilang jam produktif malah digunakan untuk tidur-tiduran dan jam istirahat digunakan untuk kegiatan tidak produktif. Kalau begini kapan ada hasilnya? Hasilnya juga tidak akan optimal.

Masa kuliah memang menjadi masa emas dalam hidup. Tetapi jika disalahgunakan masa emas ini menjadi masa sia-sia. Masa untuk disia-siakan. Kelak masa depan menjadi hampa. Harapan dan target tak tercapai. Memang tidak ada kata terlambat untuk belajar. Tetapi, kalau selalu terlambat untuk belajar ya tidak akan tercapai.

Belajar itu harus disertai target. Kalau target ada, usaha untuk kejar target harus dilakukan. Jika tidak target akan terpasang dan tersusun rapi di meja belajar. Hari berganti malam, malam berganti siang, tahun berganti, bulan berlalu, kuliah tidak selesai.

Semoga mahasiswa ini bangun dan segra menuntaskan pekerjaannya. Dan, jangan tunda lagi ya. Jangan biarkan waktu produktif berlalu dengan tertidur saja.
PA, 23/5/13
Gordi


Post a Comment

Powered by Blogger.